Brilio.net - Pantai Indah Kapuk (PIK) memiliki pesona luar biasa bagi kalangan elit. Tentunya ini didukung oleh beberapa hal, seperti PIK memiliki infrastruktur yang baik, termasuk jalan-jalan yang lebar, taman, dan fasilitas olahraga. Kehadiran pusat perbelanjaan, restoran, dan klub malam juga menambah daya tarik bagi penduduk kalangan atas.

Belum lagi daerah ini memiliki pengamanan yang baik, di mana penjagaan dilakukan selama 24 jam. Selain itu pemukimannya tertata rapi, sehingga membuat penghuninya nyaman. Bagi para pebisnis, memiliki properti di PIK menjadi keuntungan besar, karena seperti diketahui harga properti di Pantai Indah Kapuk cenderung tinggi. Rumah-rumah besar, vila, dan apartemen eksklusif menjadi pilihan utama bagi mereka yang memiliki kekayaan lebih.

BACA JUGA :
Ayah disepelekan karena lumpuh, kisah wanita sukses sekolahkan 6 adik jadi sarjana ini bikin haru

Selain perumahan, di kawasan komplek ini juga didominasi rumah toko (ruko) seperti yang ada di jalan Pantai Indah Utara, Pantai Indah Selatan dan jalan Marina Indah. Harga tanah di kawasan tersebut ditaksir mencapai Rp35 juta per meter persegi.

Mungkin untuk harga properti yang melambung tinggi, bisa dianggap suatu yang wajar. Namun bagaimana jika harga pangan di sana yang biasa kamu temui dengan harga murah, menjadi mahal ketika masuk ke kawasan PIK?


Seorang pria membuktikan bahwa narasi orang yang tinggal di PIK itu adalah orang kaya benar adanya. Dia memperlihatkan harga-harga sayuran yang dijual di kawasan itu.

BACA JUGA :
Wanita ini selalu jaga uang Rp 5.000 di case HP, ternyata ada cerita sedih di baliknya

harga kembang kol Rp400 ribu
Instagram/@ceootb

Dilansir brilio.net dari Instagram @ceootb, pria itu memberitahu bahwa benar orang yang tinggal di PIK itu adalah orang kaya. Pasalnya, harga sayuran ternyata selisih beberapa kali lipat dari yang di jual di pasaran. Sambil geleng kepala dan cengengesan, pria itu memperlihatkan harga sayuran yang ada di sana.

"Lu tahu nggak kenapa PIK, orang yang tinggal di PIK itu dibilang orang kaya," tulis pria itu pada unggahan tersebut.

Saat itu dia menunjukkan harga kembang kol. Tertulis lebel harga pada sayur tersebut Rp 401.380. Padahal beratnya hanya 1.2 kg saja.

harga kembang kol Rp400 ribu
Instagram/@ceootb

Pada kol yang lain harganya juga tak jauh berbeda. Ada juga yang seharga Rp 350 ribu. Diketahui, perkilonya harga kembang kol di PIK sejumlah Rp 329.000. Padahal, biasanya sayuran ini hanya bisa dipakai untuk beberapa kali masak saja.

Harga tersebut tentu sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga di pasar. Dilansir dari situs Sistem Informasi Pasar Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, harga eceran kembang kol hanya berapa di angka Rp 18,060 per kilonya. Biasanya untuk provinsi lain angka ini tidak terpaut jauh.

Jika dibandingkan dengan kawasan PIK berarti selisih harganya mencapai 20 kali lipat. Sungguh kawasan tersebut benar-benar dihuni oleh orang kaya. Karena biasanya uang 360 sudah bisa dipakai untuk seluruh kebutuhan dapur selama satu minggu.

harga kembang kol Rp400 ribu
Instagram/@ceootb

Video ini pun menjadi viral dang mengundang perhatian netizen. Banyak yang tentunya merasa kaget dengan harga tersebut. Mereka malah mengeluarkan komentar-komentar lucu di postingan itu.

"Kolnya mengandung kalsium, natrium, uranium, titanium," kata netizen

"Itu kembang kol ditanam di lereng gunung everest, ditanam oleh Yeti dan setiap mau dipanen orang yang diutus buat ambil panenan 50% dimakan ama Yeti," tulis akun @dayaarunab

"Itu sayuran dari Harvest Moon, makanya mahal. Yang nyiramin aja tujuh kurcaci," komentar akun @rock.ologist

"400 mending beli di pasar dapat banyak. Sisa duitnya bisa disedekahkan sama orang yang membutuhkan," ujar akun @gubukderita2008.

harga kembang kol Rp400 ribu
Instagram/@ceootb

Dari video tersebut diposting hingga artikel ini ditulis, akun @ceootb sudah menghimpun 7,970,359 tayangan. Selain itu terdapat juga 93,800 akun yang memberi like dan 5,904 komentar

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ricky Irawan (@ceootb)

 

(brl/ola)

RECOMMENDED