Brilio.net - Film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata seorang gadis 16 tahun yang mengalami pembunuhan sadis di Cirebon, Jawa Barat menuai pro kontra. Tak sedikit yang memberikan komentar negatif lantaran adanya kekerasan dalam film tersebut.

Namun, pihak keluarga punya alasan tersendiri menyetujui kisah Vina diangkat menjadi film. Lewat YouTube Denny Sumargo, pihak keluarga mengungkap ingin mencari keadilan. Pasalnya, setelah delapan tahun berlalu masih ada tiha pelaku yang hingga kini belum ditangkap.

BACA JUGA :
Sosok Fahad Haydra, aktor muda pemeran Egy dalang pembunuhan di film Vina: Sebelum 7 Hari

Keluarga almarhumah berharap dengan tayangnya 'Film Vina: Sebelum 7 Hari' yang diproduksi Dee Company, kasus pembunuhan Vina tidak dilupakan begitu saja. Sebab, keluarga sudah melakukan berbagai cara untuk menangkap pelaku utama selaku otak pembunuhan yang masih bebas berkeliaran sampai saat ini.

Berikut rangkuman brilio.net dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Rabu (15/5), kisah keluarga Vina mencari keadilan.


1. Setujui pembuatan film.

BACA JUGA :
Kasus Vina Cirebon tak juga tuntas meski 8 tahun berlalu, polisi ungkap faktor sulitnya tangkap pelaku

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Pada awalnya, keluarga tak menyetujui jika kisah tragis Vina diangkat dalam sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. Pasalnya, kelaurga tak ingin membuka luka lama atas kematian Vina yang saat itu masih berusia 16 tahun.

"Kalau saya dari awal sudah nolak. Kalau saya pribadi sebagai kakak kurang setuju alasannya karena membuka luka lagi. Kasihan kan kalau ibu, nenek juga. Dan semuanya kasihan," ujar kakak mendiang Vina.

Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, kakak kandung Vina, Marliyana mengungkapkan alasannya mengiyakan jika kisah tragis yang dialami adiknya dijadikan dan diangkat dalam sebuah film bergenre horor. Tak lain agar tiga orang yang masih berstatus buronan bisa segera ditangkap.

"Alasannya ya biar lebih banyak doa lagi buat adik saja. Kedua juga biar pelakunya 3 ini lho, saya mau diperjelas lagi," paparnya.

 

2. Sempat didatangi orang misterius.

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Orang tua dan kakak Vina mengaku sempat ada pihak yang merasa tak nyaman saat pembuatan hingga penayangan film yang menceritakan kembali kejadian sadis tersebut. Menurut sang kakak, orang tidak dikenal tersebut meminta kasus ini tidak diangkat ke layar lebar, lantaran khawatir berimbas pada rusaknya citra atau nama seseorang.

"Sempat ada ketakutan juga. Karena memang waktu syuting itu, ada yang datang. Dari salah satu, apa ya.." ujar Maliyana yang kemudian memutuskan untuk disensor.

"Ngapain dibikin film? Itu bikin nama jelek," kata Marliyana saat menyampaikan apa yang dikatakan orang misterius itu.

Namun, keluarga Vina mengaku tetap melanjutkan lantaran merasa tidak ada yang salah dalam proses pembuatan film Vina Sebelum 7 Hari. Setelah mendapat jawaban dari keluarga, orang misterius itu kemudian pergi tanpa memberi respons apapun.

"Saya bilang, saya nggak bikin nama jelek. Saya bicara sebenarnya. Jelek di mana saya bilang? Saya ngomong nggak dikurangi, nggak dilebihin. Kalau nggak mau dinilai jelek, ya tunjukin dong tiga pelakunya siapa," sambungnya

3. 3 Bulan mencari pelaku tak ketemu.

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Kakak mendiang Vina menyebut jika pihak keluarga tak diam begitu saja. Sejak kasus sang adik masuk ke pengadilan, pihak keluarga pun ikut mencari pelaku yang hingga kini masih jadi daftar pencarian orang (DPO). Namun, pihak keluarga menyerah pasalnya tak ada kemajuan apapun.

"Dari proses mereka sudah diadili itu saya berusaha sampai 3 bulan atau 4 bulan saya cari info. Habis itu udah nyerah saya, capek. Soalnya tetap mentok segitu-segitu aja," ujar sang kakak.

4. Ada jasa tukang sate.

foto: YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo

Kakak Vina menyebutkan jika ada jasa tukang sate dalam mengungkap kasus kematian adiknya. Kakak Vina mengatakan tukang sate itu memberi tahu polisi lokasi markas pelaku sehingga delapan orang bisa ditangkap. Saat markasnya didatangi polisi, Marliyana mengatakan para pelaku sedang tepar karena pesta miras.

"Yang bikin saya yakin (Vina bukan kecelakaan) motor sama HP (tidak rusak). Rekaman (Linda dirasuki Vina) dibawa ke polisi. Saya ceritain awalnya, saya nunjukin HP-nya, saya fotoin motornya, bukti rekaman saya kasih, adik saya remuk. Jam 1 malam saya kasih bukti langsung (polisi) bergerak subuh. Dia (polisi) cari info," terang kakak Vina.

"Memang ada pedagang yang beranikan diri kasih informasi. Pedagang sate. Ada banyak motor konvoi," jelasnya menambahkan.

(brl/mal)

RECOMMENDED