Brilio.net - Meski tidak semua, namun seringkali pria lah yang berperan untuk membayar ketika melakukan kencan dengan wanita. Kebiasan ini memang sudah berakar pada norma sosial dan budaya yang telah berkembang. Tradisi tersebut mungkin bermula dari peran pria sebagai pencari nafkah dan pelindung, yang bertanggung jawab untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pasangannya.

Kebiasaan itu juga berlaku terhadap wanita yang bernama Vivian Tu ini. Ia bercerita bahwa pernah berkencan sebanyak 6 kali dalam seminggu. Hal itu membuatnya hemat dalam kurun waktu dua tahun.

BACA JUGA :
11 Potret Juliette Angela istri Rapper Sexy Goath, jebolan Indonesian Idol kini penyanyi keroncong

Tidak tanggung-tanggung, wanita tersebut mengaku telah menghemat uang belanja sebanyak 150 dollar Amerika, atau setara Rp2,4 juta dalam seminggu. Karena itu, Vivian Tu tidak perlu lagi membeli sembako dan bahan makanan lain selama 2 tahun.

"Antara 2016-2018 saya tidak membeli sembako satu kali pun. Mungkin menghemat sekitar $150 seminggu," ujarnya dalam postingan TikTok @YourRichBFF seperti dilansir brilio.net pada Sabtu (15/6).


BACA JUGA :
Pemerintah berencana blokir media sosial X, imbas bolehkan konten pornografi

foto: TikTok/@YourRichBFF

Namun, banyak yang justru tidak sepakat dengan apa yang dilakukan wanita tersebut. Beberapa netizen mengatakan bahwa itu adalah tindakan yang tidak etis. Tidak ubahnya sebagai seseorang yang menumpang hidup.

Namun, dalam sebuah wawancara dengan media Elite Daily wanita tersebut memberikan penjelasan terkait pernyataannya yang bikin heboh. Ia mengatakan bahwa tujuan berkencan selama 6 hari dalam seminggu bukan diniatkan untuk hidup berhemat. Namun, ia benar-benar merasakan kemudahan keuangannya saat melakukan kencan tersebut.

foto: TikTok/@YourRichBFF

Tu mengaku bahwa saat pertama kali tinggal di New York, ia memutuskan untuk bermain beberapa aplikasi kencan. Sebenarnya ia sering mengeluarkan uang untuk membeli minum saat menunggu di bar ketika janjian dengan pria. Namun, ketika pria itu datang, percakapan mereka mengarah pada ajakan makan bersama.

"Saya akan membeli minuman untuk diri saya sendiri, dan saya akan bertemu seseorang. Seringkali, hal itu mengarah pada, Hei, ayo kita makan malam akhir pekan ini atau akhir pekan depan," ujarnya dikutip dari elitedaily.com

Tu menyadari betul, bahwa sengaja berkencan untuk makan gratis bukanlah ide yang bagus. Ia lebih mendukung seseorang melakukannya karena memang untuk menemukan cinta. Sebab, banyak orang yang hidup membutuhkan pasangan.

Selain itu, Tu bukanlah seorang pengangguran. Ia bekerja sebagai seorang pedagang ekuitas yang mempunyai penghasilan $95.000 dalam setahun. Jika dirupiahkan, penghasilan Tu sebanyak Rp1.5 miliar atau Rp130 juta dalam sebulan.

Namun, meski penghasilannya lumayan, ia mengaku harus mengeluarkan biaya hidup yang tinggi. Ia tinggal di kawasan mahal daerah New York. Tu mengatakan menemukan bahan makanan dengan harga terjangkau di dekatnya bukanlah hal yang mudah.

foto: TikTok/@YourRichBFF

"Pasar yang paling dekat dengan apartemen saya sangat mahal, jadi saya tidak pernah merasa nyaman berbelanja di sana," ujatnya.

Namun dengan berkencan, ia menyadari bisa menabung banyak. Di mana, pendapatannya akan dibelanjakan untuk hal lain seperti barang-barang, tabungan, investasi dan lain sebagainya.

Kini Tu sudah tidak melakukan praktik itu lagi, ia sudah menggunakan strategi penghematan uang yang lain. Tu mengaku tidak menyesali perbuatan kencan tersebut. Karena baginya, hal itu bisa menambah pengalaman.

"Anda pergi ke suatu tempat yang baru, makan makanan enak dan menjalin hubungan baru – atau, setidaknya, melatih obrolan ringan Anda, pungkasnya.

(brl/wen)

RECOMMENDED