Brilio.net - Beberapa waktu lalu, nama calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana jadi sorotan publik. Namanya tersorot dalam isu negatif mengenai karakter asli dari calon suami Ayu.

Isu bermula dari cuitan seorang warganet di media sosial X dengan nama akun @einedame. Dalam cuitan tersebut, pria yang akrab disapa Dhana itu disebut sebagai lelaki red flag.

BACA JUGA :
Tak terima Indonesia disebut negara miskin, Ayah Ayu Ting Ting labrak warga Malaysia saat haji

Dirinya mengaku menerima informasi dari seseorang yang pernah dekat dengan sang tentara. Ia awalnya mengaku sangat mendukung pedangdut asal Depok tersebut menikah dengan Dhana. Namun, setelah mengetahui isu tentangnya, ia mengaku tak lagi bersimpati.


foto: X/@einedame

BACA JUGA :
Ayu Ting Ting buka suara soal kabar pernikahan ditunda saat rumor sisi negatif calon suami beredar

Namun, @einedame tidak menjelaskan lebih lanjut alasan Dhana bersifat red flag. Sementara, istilah red flag sendiri sering dikonotasikan dengan sifat jelek yang dilimpahkan kepada pasangan, misalnya selingkuh, bersikap kasar, maupun sifat buruk lainnya.

Tak lama setelah kabar tersebut muncul, Ayu menggandeng pengacara Sandy Arifin untuk mengatasi masalahnya. Dilansir dari wawancara Hot Shot SCTV, Sandy sudah membicarakan hal tersebut bersama kliennya.

"Iya, sama kak Ayu lagi ngobrol-ngobrol soal netizen-netizen. Ya mungkin klien kami merasa dirugikan jadi kami masih diskusi-diskusi aja sih. Kan ada beberapa banyak komentar kan. Makanya kemarin itu ketemu ngobrolin soal itu juga sama ngobrolin soal kontrakan kerja yang lain," jelas Sandy, dikutip brilio.net pada Selasa (21/5), dari Hot Shot SCTV.

foto: YouTube/SCTV

Namun, Sandy tidak menjelaskan lebih lanjut karena sifatnya masih rahasia. Ia menjelaskan sudah ada beberapa contoh yang terpenuhi. Selain itu, timnya masih mempelajari hukum yang bisa jadi acuan.

"Saya belum bisa mengungkapkan di sini karena sifatnya rahasia. Jadi, ya kita lagi lihat deh mana yang kira-kira sudah terpenuhi. Nanti kita pelajari lagi konstruksi hukumnya baru mungkin kita menunggu dari Kak Ayu aja," imbuhnya.

Kendati demikian, Sandy menegaskan Ayu akan tetap mengajukan tuntutan jika masih ada warganet yang merundung. Tindakan yang dilakukan bisa bermacam-macam, seperti somasi.

"Sementara belum, tapi kita lagi pelajari. Tapi akan ke sana, jika misal tidak berhenti, dan juga masih banyak yang mem-bully klien kami ya mungkin kita akan memberikan somasi dulu. Mungkin kita coba berkomunikasi dengan yang bersangkutan jika dia di Jakarta," jelasnya.

Shandy menjelaskan pihaknya telah mengumpulkan bukti dan saksi. Terutama mengenai berita-berita yang tidak benar sehingga merugikan kliennya.

"Pasti nama baik lah, dan juga berita-berita yang tidak benar. Masih ngobrol-ngobrol beberapa netizen yang mungkin menurut klien kami nama baiknya dirugikan. Kita masih pelajari, kita masih kumpulin bukti, lagi ngumpulin beberapa saksi yang lihat," imbuhnya lebih lanjut.

foto: Instagram/@derazala

Sampai sejauh ini, belum ada kerugian yang ditimbulkan akibat berita-berita tersebut. Sudah terdapat 3 bukti yang dikumpulkan oleh pihak pengacara.

"Ada beberapa sih, ada lebih dari 3. Sampai sejauh ini kan kita belum tahu apakah dengan adanya komentar itu ada kerugian dari klien kami, ada pekerjaan yang mungkin tertunda atau apa. Sejauh ini sih pekerjaannya berjalan lancar," pungkasnya.

Warganet mendukung Ayu Ting Ting untuk bersikap tegas kepada warganet yang menyebarkan berita buruk. Apalagi, Ayu Ting Ting akan segera menikah dengan Muhammad Fardhana.

"Sy suka klo setiap netizen komen trs di perkarakan. Sy pengen tau nyalinya netizen ap cm di hp aj merasa paling sok. Tp klo sdh berurusan dgn polisi nangis dan mnt maaf," kata @anisaputripamungkas1238.

"Gossip hanya berdasarkan katanya,gak ada bukti... perlu dilaporkan orang2 yang suka fitnah," kata @brb76.

"Ini cobaan untuk ayu semoga sabar dan menjadi wanita yang kuat sabar dan wanita hebat semoga kedepannya nanti diberikan kelancaran untuk proses pernikahan nya nanti yaaaaaaaa," kata @user-sl2ey1zb6w.

(brl/wen)

RECOMMENDED