Curhatan diri sendiri

foto: teza sumendra

BACA JUGA :
Sebar nomor WA jelang konser di PIK, Alan Walker diserbu netizen sampai dimasukkan ke grup keluarga

Midnight Notion yang hampir seluruhnya diproduksi kolaborator dan produser setia Randy MP, diluar lagu “Lights Off” yang diproduksi Kenny Gabriel ini sejatinya merupakan suasana hati dan curhatan Teza. Bisa dibilang mini album ini based on true story Teza.

Berbeda dengan album sebelumnya yang lebih merujuk pada curhatan orang atau teman, tapi di mini album ini yang menjadi trigger adalah diri sendiri, hingga akhirnya terciptalah mini album ini. “Saya berusaha jujur saja. Jadi ini curhatan saya sendiri. Secara jujur apa yang saya rasain,” ujar Teza.    


foto: @andigondi

BACA JUGA :
Segera tayang, Glenn Fredly The Movie ungkap perjalanan hidup dan sisi lain sang musisi legendaris

Midnight Notion bisa dibilang lebih merupakan kumpulan kecakapan dan eksplorasi musik Teza. Ia menunjukkan sisi lain dari dirinya yang memiliki preferensi lebih maju dalam produksi musik, dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya.

Ambil contoh lagu pertama dari EP ini, The Intro(vert), yang dirilis pada tahun 2022. Pemilihan suara pada lagu ini cukup unik dengan drum yang sedikit off-beat. Saat pendengar mengira lagu ini akan segera berakhir, beat-nya kembali secara halus dengan lirik yang sederhana dan repetitif, diikuti tambahan layer instrumen, laksana menyajikan konklusi di lagu ini.

foto: @andigondi

Sebagai satu-satunya lagu yang ditulis dalam bahasa Indonesia di EP ini, Teza mengeksplorasi permainan kata yang sederhana namun jenaka. “Teman tidur tak ada, teman dekat tak jumpa/saldo ku mati gaya/ Tak peduli eksistensi/absensi tanpa gengsi

Lirik lagu ini sesuai dengan skema dan tema yang ingin dibawakan, hidup sebagai introvert dengan peer pressure di era modern. Hasilnya, lagu ini kemudian dinominasikan untuk “Artis Solo R&B Terbaik dan “Video Musik Terbaik” di AMI Awards 2023.

foto: @andigondi

Tiga lagu berikutnya mirip dengan lagu-lagu yang umumnya ditulis Teza yang berkisar tentang cinta, gairah seksual, dan segala sesuatu di antaranya. Meskipun secara lirik ini bukanlah hal baru bagi Teza, ia kemudian mengeksplorasi bagaimana menyampaikan suasana yang diinginkan, bereksperimen dengan desain dan produksi suara. Lagu Lights Off menawarkan ambiens yang lebih kaya untuk lagu yang terinspirasi dari lagu R&B pada umumnya dengan featuring kejutan dari Yarra Rai.

Sementara lagu I Do Know merupakan salah satu lagu di mana Teza dan Randy bereksperimen dengan vocal chops dan outro yang panjang, mirip dengan Got Supplies yang telah dirilis seminggu sebelumnya. Sedangkan Daytime Alibi adalah lagu di mana Teza lebih mengeksplorasi layer vokalnya, terutama seiring dengan lagu ini beranjak dari drum yang terinspirasi dari trap/hip-hop menjadi sesuatu yang lebih ke arah industrial.

foto: @andigondi

Midnight Notion ditutup dengan lagu On It, lagu utama dari EP ini yang sangat berbeda dengan lagu-lagu lainnya. Lagu ini lebih mirip Jazzy-house dengan puluhan layer dengan elemen-elemen berbeda yang secara halus terus bermunculan hampir setiap dua menit.

Teza memperlakukan vokalnya seperti halnya instrumen lain dalam lagu ini. Ia hadir memperkuat suasana yang ingin disampaikan. Intinya, Midnight Notion adalah sebuah koleksi midnight vibes.

(brl/red)