Brilio.net - Video ambulans terhambat iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo viral di media sosial X. Dalam tayangan akun @NinzExe07, video tersebut memperlihatkan kondisi di dalam ambulans yang tengah membawa seorang pasien yang tergeletak. Sementara terdapat dua perempuan yang diduga keluarga pasien tengah duduk menemani. Ambulans tersebut tampak tertahan karena menunggu rombongan mobil kepresidenan lewat.

Sang sopir ambulans merekam kejadian tersebut saat berhenti di depan sebuah rumah sakit bernama RSUD dr. Murjani Sampit. Sementara terdapat warga yang tampak berkumpul di sisi jalan dan menutupi pintu masuk rumah sakit.

BACA JUGA :
Viral wanita pakai toga dan selempang bergelar MIPA saat rayakan kelulusan SMA, aksinya tuai hujatan

"Nasib, nasib, pasien ini terhambat demi rombongan Bapak Joko Widodo," kata si sopir sambil merekam, dikutip brilio.net pada Kamis (27/6).


foto: X/@NinzExe07

BACA JUGA :
Kisah pilu pemilik warung makan di Depok, rombongan 15 orang makan tak bayar, rugi ratusan ribu rupiah

Rombongan iring-iringan Presiden Jokowi tersebut tampak ramai dikerumuni warga. Tampak mobil presiden berjalan lambat melewati ambulans. Sopir ambulans pun berteriak seakan meminta tolong, "Pak Joko, pasien saya, Pak Joko."

Dalam video tersebut, seorang polisi mewanti-wanti warga untuk berhati-hati. Ia pun mengatakan jika iring-iringan mobil masih mengular panjang di belakang.

"Itu rumah sakit, nasib, nasib ditahan orang," keluhnya sambil menunggu kerumunan bubar.

Video yang viral di X tersebut telah ditonton sebanyak 1,1 juta kali dengan 17 ribu likes pengguna. Warganet mengkritik kejadian tersebut lantaran seharusnya ambulans menjadi kendaraan prioritas.

foto: X/@NinzExe07

"Di UU jelas di atur Damkar dan ambulan prioritas no 1," kata @Urrangawak merujuk mengenai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Polisinya juga nggak tahu aturan mana yg harus didahulukan," kritik @klithihan.

"Gak punya empati pejabat2 konoha memang. Sila ke 2 Pancasila dikemanain tuh?" kata @Samsi_item.

Atas kejadian tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf. Yusuf mengatakan, pihaknya memprioritaskan ambulans dan mobil pemadam kebakaran sesuai SOP yang berlaku. Ia menjelaskan, jalan atau akses mobil ambulans termasuk pemadam kebakaran tidak boleh dihambat.

"Sering kali di jalanan rangkaian Kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulans karena memang itu adalah prioritas sesuai SOP kami," ungkap Yusuf, dikutip brilio.net dari Liputan6.com pada Kamis (27/6).

 

Namun, tampaknya terjadi miskomunikasi dengan anggota yang bertugas saat rombongan Presiden Jokowi melakukan perjalanan ke Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Yusuf menjelaskan bahwa Tim Adv Kepresidenan selalu memberikan arahan dan informasi mengenai SOP kepada tim pengaman wilayah.

"Di lapangan Tim Adv Kepresidenan selalu memberikan arahan dan Informasi kepada tim pengamanan wilayah untuk menerapkan SOP tersebut," jelas Yusuf.

Selanjutnya, Yusuf menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat Kalimantan Tengah atas kejadian terhambatnya jalan ambulans tersebut.

"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingat kembali kepada semua jajaran pengamanan," pungkasnya.

 

(brl/far)

RECOMMENDED