Brilio.net - Di tahun 1987, banyak orang dikejutkan dengan kelahiran bayi kembar siam pertama di Indonesia. Mereka diberi nama Yuliana-Yuliani dilahirkan dengan kondisi dempet kepala secara vertikal. Kini, dua orang wanita tersebut kembali menjadi sorotan publik setelah diketahui kondisi terbarunya.

Lahir dengan kondisi langka, Yuliana-Yuliani berhasil menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta saat berusia 2 bulan 21 hari. Tindakan tersebut dibantu oleh ahli bedah saraf RSCM, dr Padmosantjojo. Ia mengatakan bahwa operasi berjalan rumit, namun syukurnya sang dokter berhasil memisahkan kepala dua saudara kembar tersebut.

BACA JUGA :
Viral pria sering antar paket di tengah hutan hingga pengunungan, aksinya berasa pecinta alam

Operasi tersebut menjadi tonggak sejarah bidang kedokteran Indonesia, khususnya bedah saraf. Bahkan, bagi dokter yang menangani Yuliana-Yuliani menganggap bahwa operasi ini sebagai karya masterpiece sepanjang karirnya sebagai dokter. Ia juga memutuskan untuk merawat dan membesarkan bayi kembar tersebut.


foto: YouTube/dream.co.id

BACA JUGA :
Depannya tampak biasa, penampakan halaman belakang warung ini malah bak hutan di film Harry Potter

Dilansir dari merdeka.com, seiring pertumbuhannya, sang dokter membesarkan dan mendidik mereka dengan baik. Bahkan ia juga memberikan dukungan finansial untuk keperluan pendidikan si kembar. Mulai dari sekolah dasar hingga duduk di perguruan tinggi.

Pasca operasi, sang anak tumbuh seperti orang pada umumnya. Meski operasi pemisahan kepala tersebut punya risiko yang tinggi karena dekat sekali dengan otak, ia dan kembarannya tetap mampu bersaing dengan anak lain yang terlahir normal di bidang pendidikan.

Mereka juga bermain dan suka belajar. Diketahui, Yuliana-Yuliani berhasil didik oleh sang dokter menjadi anak yang cerdas. Hal ini terbukti secara pencapaian mereka ketika dewasa.

foto: YouTube/dream.co.id

Sang kakak Yuliana, telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan lulus sebagai Sarjana Ilmu Nutrisi dan makanan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Tidak tanggung-tanggung, wanita tersebut lulus dengan IPK yang sempurna, yaitu 4 sehingga berhak mendapatkan gelar cumlaude.

Kini, Yuliana berkarir sebagai seorang nutrisionis dan bekerja di salah satu perusahaan bergengsi swasta di Kawasan Industri Sentul, Bogor.

foto: YouTube/dream.co.id

Sementara sang adik juga tak kalah menorehkan prestasi cemerlang. Diketahui, Yuliani mengikuti jejak malaikat tak bersayap yang menyelamatkan hidupnya itu. Ia kini telah menjadi seorang dokter. Yuliana lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang.

Yuliani mengaku bahwa ia ingin melanjutkan perjuangan Padmosantjojo sebagai dokter bedah spesialis bedah saraf. Hal itu dilakukannya agar orang yang telah mengubah hidupnya itu merasa bangga pada Yuliani. Karena itu, Yuliani pun melanjutkan pendidikan untuk menjadi dokter spesialis tersebut.

"Kami ingin membuat orangtua, Pakde (dr Padmosantjojo)," katanya dikutip dari merdeka pada Kamis (30/5).

(brl/wen)

RECOMMENDED