Brilio.net - Hari Raya Idul Adha selalu jadi momen yang dinantikan setiap umat Islam. Di bulan ini setiap muslim bisa menunaikan ibadah haji yang menjadi salah satu rukun Islam. Selain itu, pada momen Idul Adha banyak kebaikan yang bisa ditunaikan, mulai dari puasa hingga amalan kebaikan lain yang membawa kebajikan bagi yang melaksanakan, termasuk menyembelih hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha akan dilaksanakan sebentar lagi. Momen ini jadi satu kesempatan yang baik untuk menimba pahala. Terutama bagi kamu yang mampu dengan memiliki kelebihan harta. Pemilihan hewan kurban pun bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan sehingga tidak ada keterpaksaan dalam menjalankannya.

BACA JUGA :
6 Syarat sah hewan kurban berdasarkan tuntunan agama Islam

Di samping mempersiapkan hewan kurban, sebagai seseorang yang berkurban atau shohibul qurban, kamu perlu memahami bacaan doa dan niat saat berkurban di Hari Raya Idul Adha. Selain melafalkan bacaan niat, kamu juga perlu menanamkan niat ikhlas dan tulus di dalam hati. Dengan menanamkan niat, diharapkan bisa semakin menambah keberkahan dalam beribadah. Tak kalah penting adalah memahami apa keutamaan dari berkurban di Hari Raya Idul Adha.

Mau tahu penjelasan selengkapnya? Simak yuk ulasan brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (10/6) berikut ini.


Bacaan niat kurban, latin, dan terjemahannya.

BACA JUGA :
5 Syarat menjadi shohibul qurban dan manfaat yang diperoleh

foto: freepik.com

Niat menjadi langkah dasar dalam beribadah, termasuk dalam berkurban. Bahkan niat juga disebut sebagai salah satu syarat sah dari ibadah kurban. Seperti halnya yang disampaikan oleh Ulama An-Nawawi:

"Niat adalah syarat sah berkurban." (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 8/380)

Maka dari itu, sebelum menyembelih kamu bisa membaca niat berkurban sebagai berikut ini:

"Nawaitu al-udhiyata bi syaatin lillahi ta’ala"

Artinya:
"Saya niat berkurban untuk diri sendiri karena Allah ta’ala."

Bacaan doa menyembelih hewan kurban.

foto: freepik.com

Setelah membaca niat kamu bisa melanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Disunnahkan untuk membaca bismillah, takbir, salawat, dan doa ketika menyembelih kurban. Berikut panduan doa ketika menyembelih hewan kurban saat Idul Adha:

1. Membaca basmalah.

"Bismillahir rahamnir rahim"

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

2. Memanjatkan salawat untuk Rasulullah SAW.

"Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa alaa aali sayyidina muhammad"

Artinya :
"Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya."

3. Membaca takbir sebanyak tiga kali dan tahmid sebanyak satu kali.

"Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd"

Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu."

4. Membaca doa menyembelih hewan kurban.

"Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minni ya karim"

Artinya:
"Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan yang Maha Pemurah, terimalah taqarrabku."

Keutamaan berkurban di hari raya Idul Adha.

foto: freepik.com

1. Sebagai bentuk meneladani Nabi Ibrahim.

Seorang muslim yang berqurban saat Idul Adha maka dirinya telah meneladani Nabi Ibrahim yang diberi ujian untuk menyembelih putranya sendiri yakni Ismail. Meski sangat berat, baik Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memilih untuk menerima perintah Allah.

Ketika akan melakukannya, Allah pun menyelamatkan Nabi Ismail dan menggantinya dengan kambing. Karena hal tersebut, Rasulullah menyunnahkan berkurban saat Idul Adha.

2. Melatih keikhlasan.

Dari kisah Nabi Ibrahim yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang muslim yang berkurban maka secara tidak langsung mereka melatih keikhlasan untuk mengorbankan sebagian hartanya.

Sebagaimana manusia saat ini hanya diperintahkan berkurban dengan hewan kurban, bukan anak seperti yang Nabi Ibrahim pernah alami.

3. Diridhoi oleh Allah.

Seorang muslim yang berkurban saat Idul Adha maka dirinya akan diberi ridho serta pahala dari Allah jika dirinya menjalankannya dengan tulus dan ikhlas, tanpa disertai rasa ingin dipuji sesama manusia atau pamer.

4. Menghindarkan dosa menahan harta.

Berkurban pada Hari Raya Idul Adha dapat menghindarkan muslim dari dosa menahan harta. Harta yang dimiliki oleh seorang muslim bisa dikeluarkan dengan berupa hewan qurban yang dibagikan pada mereka yang kurang mampu, sehingga harta yang dimiliki tidak tertahan dan menimbulkan dosa.

5. Tidak berlebihan mencintai dunia.

Seorang muslim yang mengikhlaskan hartanya dalam bentuk hewan ternak yang disembelih, maka ia belajar untuk tidak mencintai dunia dengan berlebihan. Ia lebih mempersiapkan bekal untuk kehidupannya di akhirat kelak dengan berkurban.

Dari berkurban, seorang muslim juga dapat menempatkan bahwa harta di dunia bukan hanya milik dirinya sendiri, namun harus disebarkan dan diberikan manfaatnya pada orang lain.

6. Harta yang dimiliki jadi lebih bermakna.

Harta yang dimiliki dari seorang muslim akan lebih bermakna apabila ia mau memberikan sebagian untuk orang lain seperti beramal, sedekah dan juga berkurban. Tentunya hewan kurban yang diberikan akan menjadi makna tersendiri dan membawa kebahagiaan bagi orang yang berkurban.

Manfaat berkurban di hari raya Idul Adha.

foto: freepik.com

1. Meningkatkan rasa syukur.

Ibadah qurban menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa syukur. Menyisihkan sebagian rezeki untuk orang lain dapat memberikan kebahagiaan tersendiri. Sehingga dengan berqurban kamu juga membantu orang-orang di sekitarmu.

2. Menambah amal kebaikan.

Manfaat selanjutnya yang bisa kamu peroleh dari berqurban adalah menambah amal kebaikan. Niatkan untuk beribadah ketika kamu berqurban. Lakukan dengan hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh. Dengan begitu diharapkan bisa menjadi ladang kebaikan yang bisa memberikan manfaat di dunia maupun di akhirat.

Allah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berqurban. Seperti pada HR Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan,

"Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan."

Tak hanya itu saja, dalam HR Ibnu Majah juga dijelaskan bahwa hewan qurban akan menjadi saksi di hari perhitungan amal.

"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya."

3. Menjadi bentuk taqwa kepada Allah.

Dengan berqurban, seorang muslim dapat menunjukkan ketaqwaannya kepada Allah. Bertaqwa dalam artian mengikhlaskan apa yang seorang Muslim qurbankan sebagaimana Nabi Ibrahim yang ikhlas menqurbankan anaknya, yaitu Nabi Ismail.

4. Menghindarkan dosa menahan harta.

Berqurban pada Hari Raya Idul Adha dapat menghindarkan muslim dari dosa menahan harta. Harta yang dimiliki oleh seorang muslim bisa dikeluarkan dengan berupa hewan qurban yang dibagikan pada mereka yang kurang mampu, sehingga harta yang dimiliki tidak tertahan dan menimbulkan dosa.

5. Memberikan manfaat untuk orang lain.

Daging yang dihasilkan dari hewan yang telah disembelih untuk berqurban akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar tempat berqurban. Karena itulah, daging tersebut akan membawa kebaikan serta manfaat bagi orang yang menerima daging qurban. Sehingga ibadah ini memiliki nilai sosial, bukan hanya untuk individu semata.

6. Menghindarkan dosa menahan harta.

Berkurban pada Hari Raya Idul Adha dapat menghindarkan muslim dari dosa menahan harta. Harta yang dimiliki oleh seorang muslim bisa dikeluarkan dengan berupa hewan qurban yang dibagikan pada mereka yang kurang mampu, sehingga harta yang dimiliki tidak tertahan dan menimbulkan dosa.

Syarat berkurban.

foto: freepik.com

1. Islam.

Bagi seorang yang ingin berkurban haruslah seorang muslim. Sebab ibadah kurban dikhususkan untuk umat Islam.

2. Baligh.

Baligh atau usia dewasa merupakan syarat penting ketika berkurban, usia dewasanya bisa dilihat dari tanda fisik maupun psikologis.

3. Berakal.

Berakal artinya memiliki kemampuan intelektual yang baik. Mampu menilai mana yang baik dan buruk maupun punya kesadaran dalam melaksanakan ibadah kurban.

4. Punya kelebihan harta.

Kurban tidak diwajibkan bagi orang yang fakir dan miskin. Orang yang dianjurkan berkurban yakni orang-orang yang punya kelebihan harta atau mampu membiayai hidupnya dan tidak mengorbankan kebutuhan dasar.

5. Jenis hewan kurban yang diperbolehkan.

Hewan yang dapat digunakan sebagai hewan kurban adalah domba, sapi, atau kambing. Hewan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti usia minimal yang ditentukan, sehat, tidak cacat, dan sesuai dengan ketentuan agama.

6. Waktu pelaksanaan.

Ibadah kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha, jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Kurban juga dapat dilakukan dalam tiga hari setelahnya, yang disebut sebagai Ayyamut Tasyriq.

7. Diniatkan ibadah.

Niat jadi kunci utama dalam melaksanakan amalan kebaikan. Ketika melakukan kurban seharusnya memiliki niat yang tulus dan jelas, yaitu melakukan ibadah kurban semata-mata karena Allah SWT.

8. Pelaksanaan penyembelihan.

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memenuhi syarat sebagai penyembelih yang halal. Prosedur penyembelihan juga harus sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam agama Islam.

 


RECOMMENDED

(brl/guf)

RECOMMENDED