Jasa yang ia tawarkan tak tercetus begitu saja. Santo pun menceritakan awal mula membangun usaha terima jasa apapun. Awalnya, ia hanyalah seorang pedagang galon. Saat akan mengantarkan, salah satu konsumen menitip untuk membeli makanan. Ia pun terpikir membangun usaha tersebut.

BACA JUGA :
Berawal disapa Ridwan Kamil, pasangan ini kebanjiran rezeki dapat modal nikah dari Arief Muhammad

foto: Instagram/@suruh_santo

"Awalnya dagang galon orang sekalian mau nyuruh saya. Dia mau titip beli makanan, belanja, beres-beres. Dari situ saya berpikir, 'kenapa nggak bikin jasa suruhan aja'. Saya buka banyak yang minat," terangnya.


Kini usaha jasa suruhan Santo semakin berkembang, ia sudah bisa memperkerjakan beberapa temannya. Disebutkan kini, ia sudah memiliki 50 orang yang membantu pekerjaannya. Santo mematok tarif berdasarkan kerumitan tugas yang diberikan konsumen padanya.

BACA JUGA :
Bukan ke Bali, siswa SMA di Jogja ini study tour ke Eropa, destinasinya Swiss hingga Jerman

"Saya nggak sanggup akhirnya saya ajak teman. Sekarang udah 50 orang anggotanya. Kita mudah dihubungi, lebih cepat dan bisa sekalian mau titip yang lain-lain. Soal biaya tergantung jarak. Kita harga toko, kita ongkirnya aja. Jadi jauh lebih murah," tambahnya.

Sebelum berkembang seperti sekarang, Santo membuka jasa atau layanan unik untuk warga di sekitar rumahnya di daerah Pondokgede. Kini, ia bisa menjangkau hingga keluar kompleks rumahnya.

"Awalnya Duta Indah Jatimakmur Pondok Gede, pertama lingkungan kompleks. Makin kesini kita udah keluar kompleks. Cukup luas. Yang penting masih kita jangkau, kita kerjakan," imbuhnya.

Yang paling unik Santo bercerita pernah diminta untuk menguburkan landak dan memotong kuku burung. Dengan senang hati, Santo memenuhi perintah konsumen tersebut. Namun bukan berarti usaha Santo selalu berjalan mulus. Ia mengaku pernah mendapatkan pesanan fiktif hingga membuatnya menangis.

foto: Instagram/@suruh_santo

"Namanya usaha pasti ada resikonya. Awal awal si kaget nangis. Lama-lama udah biasa dan lebih hati hati, intinya kalau usaha udah pasti ada resikonya," tulis Santo mengiringi unggahannya.

(brl/wen)