Brilio.net - Insiden kecelakaan pesawat jatuh di kawasan BSD, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (19/5) tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam insiden ini, tiga orang dikabarkan meninggal dunia.

Pesawat tersebut awalnya bertolak dari Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten menuju ke Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Namun, di tengah perjalanan, pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP mengalami kecelakaan dan jatuh di BSD, Tangerang Selatan.

BACA JUGA :
Sempat bohong, pilot Batik Air yang tertidur 28 menit saat penerbangan kini dinonaktifkan sementara

Sebelum pesawat jatuh di BSD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terdengar adanya laporan tanda bahaya atau Mayday oleh awak pesawat. Begitupun dengan warga sekitar lokasi yang sempat mendengar teriakan salah seorang korban yang meminta tolong dengan suara lirih.

Berikut simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (20/5), fakta tragedi pesawat jatuh di BSD Tangsel.


1. Pesawat milik Indonesia Flying Club.

BACA JUGA :
10 Kecelakaan penerbangan tragis di dunia, ada satu dari Indonesia

foto: Twitter/@GerryS

Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pesawat latih yang jatuh di kawasan BSD adalah milik Indonesia Flying Club. Di badan pesawat berwarna putih jenis Tecnam P20006T itu bertuliskan kode PK-IFP.

"Itu bukan pesawat (dari Sekolah Penerbangan) Curug, tapi Indonesia Flying Club," kata Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dilansir dari Antaranews.com.

2. Pilot sempat berikan kode 'Mayday'.

foto: Twitter/@GerryS

Sebelum pesawat jenis Tecnam P20006T jatuh di samping Lapangan Sunburst, BSD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terdengar adanya laporan tanda bahaya atau Mayday oleh awak pesawat. Namun, saat hendak kembali ke bandara asal, pesawat sudah terjatuh.

"Mau kembali ke Pondok cabe. Terus ada 'mayday maday', habis itu hilang kontak," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu, dilansir dari liputan6.com.

Kode mayday adalah sinyal tanda bahaya atau SOS standar internasional yang biasanya digunakan dalam komunikasi radio. Kode ini diambil Bahasa Prancis, m'aidez, yang artinya 'tolong aku'. Kode ini digunakan oleh polisi, pilot, damkar, hingga organisasi transportasi untuk mengabarkan kondisi darurat.

 

 

(brl/jad)

RECOMMENDED