Brilio.net - Kafe sering jadi pilihan favorit mahasiswa untuk mengerjakan tugas kuliah. Hal itu disebabkan oleh suasana cafe yang nyaman dan inspiratif. Di tambah kafe menyediakan fasilitas seperti Wi-Fi gratis, meja dan kursi yang nyaman. Itu sebabnya sering ditemui cafe yang tak pernah sepi pengunjung.

Meski banyak pengunjung yang datang, hal ini ternyata tak selamanya bisa dikatakan untung. Seperti curhatan dari pemilik cafe bernama Agus Arya. Dia mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam menjalankan usaha cafe di Yogyakarta.

BACA JUGA :
12 Coworking space di Jogja nyaman buat kerja dan garap tugas

Dalam curhatan yang diunggah ke media sosial tersebut, Agus mengungkap banyak mahasiswa yang datang ke kafe tetapi tidak memesan apa-apa. Ia menyebutnya dengan istilah "rojali" (Rombongan jarang beli). Kejadian semacam ini ditemuinya hampir setiap malam sehingga membuat usahanya merugi.


foto: Instagram/@agus_arya

BACA JUGA :
25 Kafe Jogja Instagramable banget, tempat nongkrongnya anak muda

"Rojali adalah rombongan jarang beli. Istilah ini didapat dari orang-orang yang sering datang ke kedai kopi atau kopi shop tapi tidak order," katanya dalam postingannya, dikutip oleh brilio.net dari @agus_arya pada Selasa (18/6).

Diketahui, ia telah membuka usaha kafe sejak tahun 2022. Sejak saat itu, Agus sudah sering menyaksikan mahasiswa yang datang ke kafe tapi tidak order sama sekali. Bahkan, ia sampai khatam dengan ciri-ciri pelanggan yang seperti itu.

Dalam curhatannya, Agus mengatakan ciri-ciri dari "rojali" tersebut, dimulai dari satu atau dua orang yang mengunjungi kafe. Ketika ditawari pesanan, mahasiswa tersebut akan menolak dengan dalih ingin menunggu teman terlebih dahulu. Tak hanya untuk mengerjakan tugas. Mereka juga kerap melakukan berbagai diskusi.

foto: Instagram/@agus_arya

Lama kelamaan, orang yang berdatangan akan semakin banyak. Namun itu tidak dengan pesanan yang diterima agus. Ia bahkan pernah menghitung ada sampai 30 orang yang datang ke kafenya untuk rapat. Tapi hanya 10 di antaranya yang memesan makanan. Lebih mirisnya, tidak sedikit yang membawa makanan dari luar.

"Setelah kita tunggu ternyata temennya itu membawa es teh dan cilok dari luar," ujarnya

Bagi agus, ini merupakan kondisi yang miris. Pelanggan tersebut bisa menikmati kursi, wifi, listrik dan fasilitas lain yang disediakan kafe, sementara pengunjung tak ingin mengeluarkan uang sedikitpun. Kondisi ini terus-terusan terulang sampai Agus harus mengurangi pegawainya.

Agus akhirnya merasa jengah dengan sikap pelanggan itu. Ia meminta kepada siapapun yang datang ke kafenya untuk order terlebih dahulu. Baginya, tidak semua menu mahal, ia tidak mempermasalahkan jika pelanggan memesan menu yang paling murah.

foto: Instagram/@agus_arya

"Ya masa iya, ngerjain tugas di kafe nggak bawa uang, walaupun nggak bawa uang ngapain ngerjain tugas di kedai kopi," lanjutnya.

Menurut Agus dengan memesan di kafe tempat mahasiswa mengerjakan tugas, pelanggan secara tidak langsung telah mendukung UMKM. Operasional kafe akan berjalan lancar, gaji karyawan juga bisa dibayar tepat waktu.

Selain persoalan tidak memesan, Agus juga curhat tentang mahasiswa yang nongkrong sampai tengah malam. Bahkan, ketika kafenya sudah mau tutup masih ada saja pelanggan yang tidak peka untuk beranjak pulang.

"Masa iya kita mau bersih-bersih nunggu tugas kalian selesai dulu. Disuruh order nggak mau, disuruh pergi susah, eh keesokan harinya malah ninggal sampah," pungkasnya.

Video yang diunggah oleh Agus di Instagram-nya ini menuai banyak reaksi dari warganet. Tidak sedikit yang setuju dengan pernyataan Agus terkait pelanggan 'rojali' yang bikin bisnis rugi ini. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut sudah ditonton 20 ribu kali, dengan ratusan komentar di dalamnya.

"Aku konsumen. Aku support sampean & pemilik kedai kopi lainnya mas." ujar @bangghulam.

"Para ROJALI ini sadar atau tidak bahwa perilakunya dapat dikategorikan "mencuri"," ungkap @jiebonz.

"Adik sy jg gulung tikar kafenya baru 1 thn di jogja..ya kekgini ini..pdhal modal keluar banyak." cerita @maria_abdul_jabbar.

"Aku sebagai konsumen juga sebel mas ada mahluk2 rojali ini, ketika kita datang mau makan tapi tempatnya penuh oleh rojali yang makananya/minuman sudah habis tapi ga pergi2 mana rombongan lagi mereka, konsumen yang baru datang kan jadi ga kebagian meja dong," timpal @dhimazwijaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agus Arya (@agus_arrya)

(brl/red)

RECOMMENDED