Brilio.net - Terkadang, mencari cinta yang setara menjadi penting untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Cinta yang setara berarti kedua belah pihak saling menghargai, mendukung, dan memiliki komitmen yang sama. Selain soal perasaan, sebaiknya pasangan juga setara dalam strata sosial. Hal ini menghindari keduanya saling merendahkan satu sama lain.

Namun berbeda dengan wanita yang berprofesi sebagai dosen ini. Ia yang saat itu sedang berkuliah di jenjang S3. Bersedia dinikahi oleh seorang karyawan pabrik dengan latar pendidikan D3. Kisahnya bisa dilihat lewat video TikTok yang diposting oleh akun @yeselsandra.

BACA JUGA :
11 Jawaban kocak dosen ketika di chat mahasiswa ini pengen kesal tapi cuma bisa ngelus dada

Diketahui, wanita bernama Yeni dilamar oleh seorang karyawan pabrik. Saat itu, suaminya hanya berpenghasilan sebanyak Rp800 ribu. Sementara Yesi merupakan seorang dosen. Mereka menikah pada tahun 2003.


foto: TikTok/@yeselsandra

BACA JUGA :
11 Chat lucu salah paham guru dan murid ini randomnya nggak ada obat, absurd abis bikin senyum tipis

Saking kurangnya penghasilan sang suami, diketahui gajinya hanya cukup untuk ongkos perjalanan pulang-pergi. Sebab keduanya menjalani hubungan LDR. Namun Yesi tidak mempermasalahkan gaji dan juga pendidikan suaminya. Baginya itu hanyalah persoalan waktu.

"Dulu menikah sederhana sekali. Sedikitpun tidak mengurangi keberkahan dan kebahagiaan," tulus Yesi.

Yesi melihat potensi yang ada pada suaminya dan membuatnya yakin untuk menjalani hidup bersama. Dalam ceritanya, sang suami bahkan memutuskan untuk lanjut kuliah S1 sambil bekerja. Saat pagi, suaminya harus berangkat ke pabrik, sementara malamnya sibuk mengikuti pelajaran.

foto: TikTok/@yeselsandra

Pada tahun 2007, suami Yesi memutuskan untuk resign dari pekerjaannya. Bukan tanpa alasan, tetapi karena ia dapat beasiswa S2 di ITB. Tanpa pikir panjang, sang suami langsung mengambil kesempatan itu. Ia terus berusaha agar setara dengan istrinya soal pendidikan.

Akhirnya sang istri menyelesaikan pendidikan S3-nya pada tahun 2009. Yesi saat itu berkuliah S3 di Universitas Padjadjaran. Di tahun yang sama, suami menyusul dengan gelar magister. Sang suami berhasil merampungkan S2 di ITB.

Pada tahun 2009 juga, suaminya yang dulu seorang pekerja pabrik akhirnya diterima sebagai dosen di Universitas Andalas padang. Namun rasanya tak puas jika pendidikan tidak setara dengan istri. Akhirnya suami Yesi memilih lanjut S3 di negeri sakura alias Jepang.

foto: TikTok/@yeselsandra

Selama berkuliah, Yesi dan suami membawa anak-anaknya untuk sekalian bersekolah di sana. Ada salah satu anak Yesi yang bahkan lahir di Jepang. Setelah sekian lama, suaminya akhirnya lulus S3 di Universitas Kanazawa.

Kini keduanya punya gelar pendidikan yang sama. Sang suami pun telah memiliki jabatan strategis di kampusnya mengajar. Kisahnya ini pun lantas menuai sorotan netizen. Banyak yang memberi tanggapan di kolom komentar.

"Pasti perjalanan nya gk semulus yg orang lain liat, penuh," ayanabatik_pklongn.

"Nggak kebayang gimana demokratis anak2nya karena ortu nya berpendidikan tinggi, wawasan luas, salute," kata akun @a.d.a

"The real gpp ga setara tapi salah satu harus mau menyesuaikan dan kerja keras lebih untuk bisa mengejar kesetaraan tsb, keren sih ga jarang sekarang laki laki malah minder sama perempuan," komentar akun @kacankk.

"Ini hanya hasil yg di perlihatkan perjalannya mungkin butuh kesabaran dan keikhlasan extra," komentar akun @barkahsuranto.

foto: TikTok/@yeselsandra

Dari video tersebut diposting hingga artikel ini ditulis, akun @yeselsandra sudah menghimpun 3,5 juta penonton. Selain itu terdapat juga 144,400 akun yang memberi like dan 2,369 komentar.

 

 

 

(brl/far)

RECOMMENDED