Jenis-jenis dan penyebab kata serapan.

foto: pixabay.com

BACA JUGA :
Beriklim tropis, gunung di Papua ini ternyata puncaknya dilapisi salju, begini penjelasannya

Kalimat serapat memiliki beberapa jenis yang dapat diketahui, yaitu:

1. Adopsi.


Pada jenis ini proses serapan kosakata asing tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan.

BACA JUGA :
Dari depan terlihat megah, penampakan bangunan pinggir jalan ini bentuknya tipis pol

2. Adaptasi.

Kata asing yang diserap karena memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia. Namun kata tersebut mengalami perubahan ejaan, pengucapan dan penulisan sesuai kaidah Bahasa Indonesia.

3. Terjemahan.

Jenis ini mengambil serapan dengan cara mengambil konsep dasar yang ada pada bahasa asalnya kemudian kata tersebut dicari terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.

Penyebab kalimat serapan.

1. Sumber internal.

Terjadi karena faktor adanya penyerapan bahasa yaitu swadaya bahasa dalam bahasa internalnya, atau bisa diartikan dengan pengayaan bahasa yang dapat terwujud melalui beberapa pola seperti pembentukan kata baru, penciptaan kata baru.

2. Sumber eksternal.

Terjadi karena sumber luar melalui perluasan dari bahasa-bahasa serumpun dan sebagainya, hal tersebut bisa terjadi karena adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi.

Contoh kata serapan.

foto: pixabay.com

1. Aeka (aneka): macam-macam

2. Baca (vaca): mengartikan tulisan

3. Bagai (bhga): mirip

4. Bahasa (bha): logat

5. Cabai (cavi): lombok

6. Cerita (carita): kisah

7. Cara (cra): kelakuan

8. Dahaga: haus, perlawanan terhadap pemerintah

9. Dana: uang

10. Derita (dhta): kesengsaraan

11. Eka: satu

12. Ganda: dua

13. Gaya: gaya

14. Graha (gha): rumah, gedung

15. Harta (artha): uang, kekayaan material

16. Hina: rendah

17. Hasta: tangan

18. Irama (virama): ritma

19. Agama (gama): din; tradisi suci

20. Aksara (akara): huruf

21. Lintas: lintas

22. Madu (madhu): cairan manis produk lebah

23. Muda (mha): tidak tua

24. Mitra: Teman,rekan

25. Nama (nma): sebutan atau panggilan

26. Negeri: bagian dari negara

27. Neraka (naraka): neraka

28. Padma: bunga

29. Panca (pañca): lima

30. Pasca (pacat): setelah

31. Unta (ura): sejenis hewan yang hidup di gurun pasir

32. Upaya (upya): daya, siasat

33. Wacana (vacana): wacana

34. Wahana (vhana): medium, kendaraan

35. Warga: kaum

36. Yayasan (berdasarkan yaa): lembaga. Lihat pula jasa.

37. Dasi (das)

38. Dinas (dienst)

39. Egois (egoistisch)

40. Eselon (echelon)

41. Faktur (factuur)

42. Fungsi (functie)

43. Gang (gang)

44. Gratis (gratis)

45. Halte (halte)

46. Hampir (ampeer)

47. Ide (idee)

48. Impas (impasse)

49. Jambore (jamboree)

50. Jas (jas, overjas)

51. Kalkun (kalkoen)

52. Kantor (kantoor)

53. Labil (labiel)

54. Lakban (plakband)

55. Makelar (makelaar)

56. Mangkir (mankeren)

57. Nanas (ananas)

58. Necis (netjes)

69. Oli (olie)

70. Om (oom)

71. Akses (access)

72. Akomodasi (accomodation)

73. Aktor (actor)

74. Pulpen (ballpoint)

75. Balon (balloon)

76. Bus (bus)

77. Bom (bomb)

78. Kalem (calm)

79. Kalender (calendar)

80. Kampus (campus)

81. Karier (career)

82. Kopi (coffee)

83. Departemen (department)

84. Detergen (detergent)

85. Dilema (dilemma)

86. Desain (design)

87. Etnik (ethnic)

88. Evakuasi (evacuation)

89. Fesyen (fashion)

90. Feminin (feminine)

91. Inovasi (innovation)

92. Insektisida (insecticide)

93. Instan (instant)

94. Jus (juice)

95. Kiper (keeper)

96. Lanskap (landscape)

97. Legislatif (legislative)

98. Marginal (marginal)

99. Nuansa (nuance)

100. Sains (science)

101. Kata (acta)

102. Armada (armada)

103. Bangku (banco)

104. Batako (bataco)

105. Dadu (dado)

106. Dua (dois)

107. Garpu (garfo)

108. Gereja (igreja)

109. Harpa (harpa)

110. Inggris (Ingles)

111. Jendela (janela)

112. Jurnal (jornal)

113. Kaldu (caldo)

114. Kampung (campo)

115. Lelang (leilão)

 

(brl/far)