Brilio.net - Golongan darah ternyata berpengaruh pada potensi digigit nyamuk. Terutama bagi orang yang bergolongan darah O lebih menarik perhatian nyamuk. Pasalnya orang dengan golongan darah ini mengeluarkan antigen H yakni prekurso dari antigen A dan B.

Menyadur dari laman Healthline, orang yang mengeluarkan antigen H daripada antigen A tertanya lebih mudah membuat nyamuk tertarik. Nggak heran bila orang dengan golongan darah O lebih berisiko digigit nyamuk dibandingkan dengan orang dengan golongan darah lainnya. Namun, bila ditelisik lebih jauh ternyata penyebab seseorang digigit nyamuk nggak cuma itu saja.

BACA JUGA :
Cegah demam berdarah, ini 7 cara ampuh usir nyamuk di rumah tanpa bahan kimia

Terdapat beragam alasan lainnya kenapa seseorang bisa berpotensi digigit nyamuk. Biar makin paham penyebab digigit nyamuk, yuk simak ulasan lengkap tentang penyebab seseorang digigit nyamuk dan cara mencegahnya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (12/6).

Penyebab seseorang digigit nyamuk.


foto: freepik.com

BACA JUGA :
Sering diabaikan, 11 lokasi di rumah ini jadi tempat strategis nyamuk penyebab DBD berkembang biak

1. Karbon dioksida.

Menyadur dari laman Healthline, karbon dioksida yang dikeluarkan tubuh meninggalkan jejak yang bisa diikuti oleh nyamuk. Ketika karbon dioksida meningkat di udara bisa mengingatkan nyamuk ada kemungkinan inang di dekatnya nggak heran bila hewan ini akan semakin mendekati kamu.

2. Bau badan.

Selain karbon yang dilepaskan manusia, ada pula alasan bau badan menjadi sebab nyamuk suka menggigit kamu. Umumnya bau keringat ini mengandung senyawa amonia dan asam laktat. Senyawa ini menarik bagi nyamuk sehingga mudah mendekati kamu.

Selain itu, keberadaan bakteri di badan serta kondisi genetik tertentu membuat nyamuk mudah mendekat. Melansir dari Healthline bahwa bakteri yang ada di kulit ternyata berpengaruh dan disukai oleh nyamuk.

3. Suhu badan.

Setiap orang menghasilkan uap air dan panas yang disesuaikan dengan suhu ruangan di lingkungan sekitar. Ketika kondisi tubuh seseorang panas, berpotensi pada pergerakan nyamuk yang cenderung ikut suhu panas terdekatnya.

Nggak heran bila ketika selesai berolahraga atau saat berada di ruangan panas sebaiknya cepat dinginkan badan. Suhu tubuh yang panas memudahkan nyamuk mendeteksi dan berada di dekat kamu.

4. Warna pakaian.

Menyadur dari Healthy Living Nyamuk menyukai warna gelap, nggak heran bila orang yang berpakaian gelap cenderung digigit oleh nyamuk. Warna kesukaan nyamuk yakni hitam, cokelat tua, atau merah.

Untuk mencegah dari gigitan nyamuk sebaiknya kamu kenakan pakaian terang seperti warna putih, kuning, dan jenisnya.

5. Jenis kulit.

Perlu diketahui, kulit manusia menjadi bagian dari ekosistem alami nyamuk. Pasalnya kulit manusia mengeluarkan keringat yang bercampur dengan bakteri. Aroma keringat dan bakteri tadi bercampur menghasilkan bau yang sangat disukai oleh nyamuk.

6. Ibu hamil.

Terakhir, salah satu penyebab seseorang suka digigit nyamuk yakni ibu hamil. Ibu hamil lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida. Selain itu, cenderung memiliki suhu tubuh yang panas sehingga indikator ini begitu disukai nyamuk. Tak heran bila ibu hamil lebih sering menjadi sasaran empuk gigitan nyamuk.

Kaitan golongan darah dan gigitan nyamuk.

foto: freepik.com

Melansir dari Heathline dan Terminix, potensi digigit nyamuk dan golongan darah memang punya kaitannya sendiri. Pada penelitian yang dilakukan pada 1972, melibatkan 102 partisipan untuk melihat berbagai faktor individu yang bisa menarik nyamuk. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa nyamuk lebih suka memangsa orang yang bergolongan darah O.

Nggak cuma penelitian tersebut, pada studi di tahun 2004 menemukan bahwa golongan darah punya pengaruh penting pada golongan darah. Hasil keseluruhan studi tersebut menemukan, nyamuk lebih banyak hinggap pada orang dengan golongan darah O.

Walau demikian, belum memiliki data statistik secara signifikan namun bila dibandingkan dengan golongan darah A dan golongan darah lainnya, nyamuk jarang hinggap. Sementara itu, ditemukan nyamuk lebih banyak mendarat pada sekretor tipe O.

Kemudian, ketika antigen golongan darah diletakkan pada tangan peserta penelitian, nyamuk secara serempak lebih tertarik pada orang dengan antigen H (tipe O) daripada antigen A.

Sedangkan bila antigen A dibandingkan dengan B maka antigen A secara aktif lebih menarik nyamuk daripada dengan antigen B. Sebab antigen golongan darah bisa ditemukan dalam air liur dan air mata sekretor. Oleh karena itu, nyamuk lebih mudah merasakan antigen ini saat mendekati para peserta.

Hal yang sama juga ditemukan dalam penelitian Journal of Medical Entomology pada 2019, menelisik beberapa sampel golongan darah yang berbeda dimasukkan dalam wadah berbeda. Setelah diamati ternyata nyamuk lebih suka makanan dari tipe golongan darah O dibandingkan jenis golongan lainnya.

Cara mencegah gigitan nyamuk.

foto: freepik.com

1. Menggunakan kipas angin dapat membantu menghambat nyamuk untuk mendekati kamu. Angin yang dihembuskan oleh kipas angin membuat nyamuk sulit untuk terbang mendekat.

2. Oles minyak peppermint sebagai bahan alami untuk mencegah gigitan nyamuk. Minyak ini dapat menghambat nyamuk kamu.

3. Buang sampah pada tempatnya. Nyamuk biasanya hidup di tempat yang gelap dan lembap, seperti di bawah tempat cucian piring, kamar mandi, atau sela-sela pakaian yang tergantung. Pastikan bersihin area tersebut.

4. Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung Diethyl-meta-toluamide (DEET) untuk mencegah gigitan nyamuk.

5. Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi dua kali sehari.

6. Menjelang sore sebaiknya tutup jendela dan pasang tirai anti nyamuk. Tujuannya meminimalisir adanya nyamuk.

7. Pasang kelambu di tempat tidur bantu menghambat nyamuk untuk masuk ke dalam kamar. Harapannya dengan langkah tersebut bisa menjaga keluargamu dari gigitan nyamuk.

(brl/lea)

RECOMMENDED