2. Menganulir gol yang dicetak Timnas Indonesia pada babak kedua di menit ke-61 oleh Muhammad Ferarri karena dianggap offside saat menerima bola crossing.

BACA JUGA :
2 Skenario Indonesia lolos Olimpiade 2024 meski kalah dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia 2024

foto: Instagram/@timnas.indonesia

Gol bermula dari crossing Pratama Arhan yang disambut oleh Ramadhan Sananta. Sananta kemudian berduel dan menyodorkan bola ke arah Ferrari, yang kemudian diteruskan menjadi gol oleh bek Indonesia. Saat bola dilepaskan oleh Arhan, secara sekilas Sananta tidak terlihat offside.


Namun, VAR kemudian mengeceknya dan menemukan bahwa Sananta memang berada dalam posisi offside saat bola dilepaskan oleh Arhan. Meskipun kontroversi terjadi karena keputusan wasit VAR Sivarkorn Pu-Udom asal Thailand dianggap kurang tepat dalam menghentikan tayangan ulang, sudut kamera akhirnya memperlihatkan Sananta dalam posisi offside.

BACA JUGA :
Langkah Indonesia di Piala Asia 2024 terhenti di semifinal usai dikalahkan Uzbekistan

Dengan demikian, gol yang awalnya dicetak oleh Ferrari dibatalkan, dan Uzbekistan mendapat keuntungan dari keputusan VAR yang menunjukkan adanya pelanggaran offside.


3. Wasit Shen Yinhao tak berikan hadiah free kick untuk Indonesia di menit ke-23 saat Abduvohid Ne'matov sempat melanggar Witan Sulaeman di tepi kotak penalti, melainkan memutuskan drop ball.

foto: Instagram/@afcasiancup

Pada menit ke-23, terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Abduvohid Ne'matov kepada Witan Sulaeman di tepi kotak penalti. Shen Yinhao meminta wasit VAR untuk mengecek insiden tersebut dan menemukan bahwa pelanggaran tersebut tidak terjadi di dalam kotak penalti.

Meskipun begitu, wasit tidak memberikan hadiah free kick kepada Indonesia seperti yang diharapkan, melainkan memutuskan untuk melakukan drop ball. Pelanggaran Witan akhirnya gagal dimanfaatkan jadi bola mati buat Indonesia.

(brl/lea)