6. Kanker kulit

foto: id.pinterest.com/@Men's Health

BACA JUGA :
11 Potret kocak tato gagal ini lihatnya jadi pengen teriak, mana udah terlanjur

Penggunaan tato abal-abal yang tidak steril atau tidak sesuai standar, dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Terdapat beberapa faktor dari penggunaan tato abal-abal yang bisa meningkatkan risiko penyakit kanker kulit. Salah satunya adalah penggunaan tinta tato yang tidak aman. Tinta tato yang tidak aman atau berkualitas rendah sering mengandung bahan kimia berbahaya yang belum diuji keamanannya untuk penggunaan pada kulit manusia. Pewarna ini mungkin mengandung logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri.

Selain itu, tinta tato yang mengandung bahan iritatif atau alergen, dapat menyebabkan peradangan kronis pada kulit. Peradangan kronis adalah salah satu faktor yang dapat memicu perubahan seluler yang berpotensi menjadi kanker. Ketika penggunaan tato abal-abal, terus dilakukan dalam jangka panjang, bahan kimia dalam tinta tato menyebabkan mutasi pada sel DNA manusia. Mutasi ini dapat menyebabkan sel tumbuh secara tidak terkendali dan berkembang menjadi kanker.


7. Penyakit kulit

BACA JUGA :
5 Momen Lulu Tobing pamer potret bareng 'gantengku', tato tersembunyi di lengan atas bikin salfok

foto: freepik.com

Penyakit kulit ini disebabkan karena jarum yang digunakan berulang, ataupun peralatan lainnya tidak dilakukan proses sterilisasi yang tepat. Beberapa contoh penyakit kulit yang disebabkan oleh penggunaan tato abal-abal, seperti selulitis, kurap, alergi dan lain sebagainya.

Selulitis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, biasanya Streptococcus atau Staphylococcus aureus. Lalu, absces adalah penyakit kulit berupa kumpulan nanah menyakitkan di bawah kulit, akibat infeksi bakteri. Beberapa penyakit kulit tersebut ditengarai oleh penggunaan tato abal-abal.

8. Alergi

foto: freepik.com

Beberapa jenis alergi yang disebabkan tato abal-abal, seperti dermatitis kontak alergi, dermatitis fototoksik, reaksi lichenoid. Adapun, tanda-tanda tubuh terkena alergi, seperti kulit kemerahan, gatal diarea yang terdampak, muncul pembengkakan, muncul bentol, hingga rasa nyeri yang parah.

9. HIV/AIDS

foto: freepik.com

Penggunaan tato abal-abal yang tidak steril atau tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Praktik tato abal-abal sering menggunakan jarum yang tidak steril, atau jarum yang digunakan kembali tanpa prosedur sterilisasi yang tepat.

Jarum yang terkontaminasi dengan darah yang mengandung virus HIV, dapat menyebarkan infeksi dari satu individu ke individu lainnya saat melakukan tato. Selain jarum, penggunaan peralatan yang tidak steril dapat menyebabkan penularan HIV jika ada kontak dengan darah yang terinfeksi.

10. Luka permanen

foto: freepik.com

Penggunaan tato abal-abal yang tidak steril atau tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko terjadinya luka permanen atau komplikasi lain pada kulit. Infeksi kulit dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih dalam, mengganggu proses penyembuhan, dan meningkatkan risiko luka permanen. Luka permanen bisa terjadi akibat malpraktik tato yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar yang berlaku. Luka tersebut akan sulit sekali dihilangkan, karena jaringan kulit telah rusak. Selain luka permanen, luka akibat tato juga berpotensi menaikkan risiko masalah kesehatan lainnya.

Itulah 10 risiko penyakit akibat penggunaan tato abal-abal. Harapannya, setelah kamu mengetahui informasi tersebut, kamu dapat melakukan langkah-langkah antisipasi, agar terhindar dari risiko penyakit yang mengancam. Pilihlah seniman tato yang sudah terverifikasi standar dan kelayakannya. Pastikan juga peralatan yang digunakan dalam proses penatoan, dalam keadaan bersih dan steril. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

(brl/far)