Brilio.net - PT Sasa Inti sebagai perusahaan makanan dan bumbu masak terkemuka dari Indonesia sudah berdedikasi memerangi stunting selama 4 tahun berturut-turut. Yakni melalui berbagai aktivitas pemberdayaan komunitas bertajuk program “Ayo Cegah Stunting”.

Melalui inisiatif “Ayo Cegah Stunting” (ACS) Sasa berkolaborasi bersama Rotary Club Indonesia dan Yayasan Cakrawala Indonesia sejak 2020 memberdayakan masyarakat melalui edukasi dan peningkatan sumber daya untuk pencegahan stunting. Program ACS tahun 2024 ini ditandai dengan pelatihan konselor kepada puluhan kader Posyandu.

BACA JUGA :
Belajar sama beauty influencer ke China yuk! Ternyata ini rahasia viralnya make-up minimalis Judydoll

Pelatihan itu digelar selama dua hari pada 29-30 Mei 2024 di Kantor PT Sasa Inti. Acara pun diisi oleh serangkaian narasumber. Yakni ada Rida Atmiyanti dari PT Sasa Inti, Dr. Lies Zakaria Mars dari Yayasan Cakrawala Kesehatan F2H, Roziana Wiguna dari Rotary Club Indonesia (Moderator), Barid Effendi dari Griya Kelor mewakili Koperasi Beyond Moringa Internasional, Saipullah dari PT Cikarang Listrindo Tbk, dan Fajar Ayuningsih, AMd.Gz, S.I.Kom, M.Par. dari Podomoro University.

Edukasi gizi untuk para kader ini dikemas menarik dengan metode pengajaran orang dewasa menggunakan alat peraga, simulasi, talkshow, dan cooking class. Acara ini juga menjadi awal dimulainya perlombaan kreasi menu sehat cegah stunting antar kader posyandu yang rencananya terdiri dari 4 kota besar yaitu Jakarta, Cikarang, Probolinggo dan Minahasa Selatan.


Bersamaan dengan pelatihan kader ini juga berlangsung launching program yang bertajuk “Lomba Cipta Menu Sehat, Resep Ibu Hebat Untuk Generasi Bebas Stunting”.

BACA JUGA :
Kurang pengakuan bikin insecure, yuk hilangkan dengan temukan kepercayaan diri bareng SASA

foto: istimewa

Seperti diketahui stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang pada anak dapat dicegah melalui pemberian asupan makanan yang bergizi kepada anak selama seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak dalam kandungan. Melalui acara ini diharapkan para ibu rumah tangga mampu menciptakan menu sehat yang murah meriah di rumah. Yakni dapat menggunakan sumber pangan lokal yang bisa diperoleh di kebun sendiri seperti daun kelor atau ikan yang bersumber dari kolam ternak sendiri. Sajian sehat dari sumber kebun rumah semakin lengkap menggunakan Sasa Santan yang dilengkapi Omega 3 dan 6 yang tentunya sangat diperlukan untuk tubuh.

Rudolf Tjandra, CEO PT Sasa Inti berharap melalui kolaborasi dengan berbagai pihak ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk juga tergerak melakukan program yang sama di area yang paling mungkin terjangkau di daerahnya masing-masing.

Nah, berikut capaian 4 tahun program Ayo Cegah Stunting:

1. Community engagement.

Selama 4 tahun berkarya untuk memerangi stunting PT Sasa Inti sudah melakukan serangkaian aktivitas di 11 lokasi Jabodetabek, Probolinggo, Minahasa Selatan, Medan, Jogjakarta, Lampung dan Palembang. Karya Sasa.

2. Edukasi gizi.

Hal paling mendasar yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah memberikan pengetahuan kepada sebanyak mungkin orang tentang apa itu stunting dan penyebabnya. Sasa bersama Rotary melakukan edukasi gizi pelatihan Ayo Cegah Stunting kepada Kader Posyandu, ibu hamil dan ibu balita, remaja putera dan puteri calon ibu yang edukasinya dilakukan melalui berbagai kegiatan di sekolah SMA dan universitas, serta penyuluhan guru.

3. Pembagian alat peraga “Cegah Stunting”.

Sasa melakukan kolaborasi dengan Rotary Club Indonesia District 3410 dan Yayasan Cakrawala Indonesia menggunakan alat peraga berupa kalender nutrisi dan mistar pengukur tinggi badan yang dibagikan kepada para kader Posyandu binaannya. Alat peraga yang dicetak merupakan hasil studi Panjang dari Yayasan Cakrawala Indonesia yang juga pelopor PAUD di Indonesia. Mistar dan kalender peraga gizi dibagikan untuk Posyandu. 1 Posyandu bisa menjangkau 50 – 100 anak. Sementara total alat peraga yang dibagikan sejumlah kurang lebih 12.000 alat peraga sudah dibagikan kepada sekitar 1000-an Posyandu selama kurun waktu 2020 sampai dengan 2023.

4. Dampak.

Program pelatihan Kader Posyandu yang dilakukan Sasa sejak tahun 2020 merupakan ‘train for trainer’ yang dibuat untuk memberikan dampak yang lebih luas dari jumlah kader yang mengikuti pelatihan secara langsung. Karena 1 konselor bisa mencetak 3 kader lainnya dan 1 kader dapat melayani kurang lebih 10 keluarga di desanya.

Pemberdayaan masyarakat untuk aksi cegah stunting yang diinisiasi oleh Sasa berhasil berkontribusi terhadap penurunan peringkat stunting di Kabupaten Probolinggo. Pencapaian ini mendapatkan penghargaan dari Bupati Minsel di tahun 2023. Aktivitas pemberdayaan masyarakat ini juga menyabet sejumlah award di tahun 2023 di antaranya ISDA dan TOP CSR 2023 dengan peringkat Bintang 5.

(brl/lak)

RECOMMENDED