Prinsip pertama adalah menempatkan kebutuhan pokok sebagai sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat. Terutama kebutuhan makanan yang bergizi tidak akan di-cut kalau memang tidak terdesak.

“Pertama kebutuhan primer itu nggak boleh dikorbankan, terutama makanan. Kalau misalnya lagi nggak mampu beli daging atau ikan, yaudah beli telur, tahu, tempe, tapi nggak mi instan ataupun makanan junk food lainnya," katanya. 

BACA JUGA :
Sesal ibu 3 anak jalani frugal living, caranya ngirit bisa nabung Rp 1 juta ini serasa 'mau gila'

foto: TikTok/@sastiaroria


Selain itu, frugal living juga menekankan pada kualitas hidup yang baik. Salah satunya menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman supaya penghuni lebih produktif. Begitu juga yang dilakukan oleh orang tua Sasti. Kendati tinggal di rumah kontrakan, tapi hunian itu dibuat nyaman dan selalu rapi.

BACA JUGA :
Ibu 3 anak kapok frugal living, bujet bulanan Rp 4 juta bisa nabung Rp 1 juta tapi endingnya ngenes

“Dulu sekalipun rumah masih ngontrak, tapi tetap aja orang tua gua buat senyaman mungkin dan serapi mungkin. (tujuannya) biar kita bisa punya kualitas hidup yang baik," lanjutnya. 

foto: TikTok/@sastiaroria

Prinsip kedua hidup frugal living ala orang tua Sasti ialah membeli barang berkualitas tapi mahal, ketimbang beli barang murah tapi mudah rusak. Harapannya dengan barang berkualitas itu masa pakai barang lebih lama dan nggak perlu repot-repot mengganti dengan baru. 

“Soalnya kan kalau misal kualitas bagus biasanya mereka akan lebih tahan lama. sehingga cost per use itu akan kecil, dan ini akan bikin lebih hemat," timpalnya.

foto: TikTok/@sastiaroria

Frugal living tak membuat orang tua Sasti jadi sulit berbagi. Sebaliknya, berbagi itu jadi poin penting dalam hidup. Pun sama halnya dengan bersosialisasi dengan orang luar. Dua poin ini menjadi prinsip ketiga yang secara tidak langsung  membawa dampak positif ke kehidupan mereka tanpa disadari. 

"Sefrugal-frugalnya kita, jangan lupa tetap untuk berbagai dan juga bersosialisasi. dengan kita berbagai, entah kenapa rezeki juga bakal dilancarkan dan dengan kita bersosialisasi terus menjalani hubungan dengan banyak orang, itu akan membantu untuk perkembangan usaha kita," pungkasnya. 

Karena orang tua Sasti yang senang menjalin hubungan baik dengan orang lain, mereka-mereka itu kemudian jadi klien dan menjalin kerja sama ketika orang tuanya baru membangun kantornya.

“Nah frugal living tuh gini... lebih mindful ngeluarin uang, bukan irit irit irit tipes, apalagi sampe gak mau nengok orang sakit," kata icaica145.

"yg point no. 2 nih sbenernya penting bgt asli, dan pentingnya punya rasa cukup dan ga gengsian," komentar pikiforblthings.

"Furgal living dari lahir ye ini bukan kaleng2! Berilmu padat bermanfaat," ujar Utiiiiiiii.

"ini masuk akal dan nyaman kedengeran nya dan kata frugal living jd punya nama baik," tambah LSA.

 

(brl/pep)