Brilio.net - Tahu nggak sih kamu kalau pantun itu nggak cuma tentang cinta dan jenaka, ada pula pantun sindiran yang bisa bikin kamu kena mental. Pantun jenis ini biasanya mengandung sindiran yang sangat tajam dan membuat lawan bicara terdiam, misalnya karena ingat dengan kesalahan yang pernah diperbuat. Pantun sindiran ini seringnya mengandung atau menggambarkan kelemahan dan kesalahan seseorang, dibungkus secara sarkastik dan halus.

Kalau kamu ingin membuat atau melontarkan pantun sindiran, baiknya pilih kata-kata yang menohok namun dibalut dengan irama manis. Dengan begitu, lawan bicara bisa mengintrospeksi diri, kena mental, dan memikirkan kata-kata yang kamu sampaikan. Pantun sindiran pun bisa membantu kamu untuk merubah pikiran dan perasaan orang lain tanpa mengucapkan kata-kata kasar yang penuh dengan emosi.

BACA JUGA :
55 Pantun galau patah hati ini bikin perasaan yang terluka jadi sedikit bahagia

Tak perlu secara frontal menyinggung orang lain, pantun sindiran kena mental bisa dipakai secara bijak agar tidak menyinggung hati orang yang sebenarnya tidak memiliki kesalahan.

Nah, kali ini brilio.net merangkum dari berbagai sumber 150 pantun kena mental yang cocok jadi sindiran buat teman, Selasa (14/5). Maknanya nyesek abis bikin segan.


Pantun sindiran buat teman, ngena di hati.

BACA JUGA :
100 Pantun jenaka anak-anak, lucu dan menghibur serta penuh nasihat

foto: freepik.com

1. Pulang sekolah langsung makan
Makannya dengan goreng kentang
Katanya teman beneran teman
Tapi menusuk dari belakang

2. Pulang mancing langsung ke rumah
Di perjalanan turun hujan
Ketika bersama sangat ramah
Bersama orang lain, kita diceritakan

3. Sungguh indah bunga di taman
Ada mawar dan bunga kamboja
Katanya teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja

4. Pergi sekolah naik sepeda
Ketika pulang langsung ke rumah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar utangnya sangat susah

5. Lepaskan ternak dari kandang
Membabat rumput dengan celurit
Sering kali pinjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit

6. Pisau tajam mengenai kaki
Darah mengalir ke lantai
Lain di mulut lain di hati
Berteman hanya melukai

7. Pergi berburu ke dalam hutan
Pulangnya membawa sebatang rotan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Tapi selalu ulangi kesalahan

8. Ambil lidi untuk sapu halaman
Semua disapu hingga bersih
Ada orang ngakunya teman
Tapi rupanya pengin yang lebih

9. Obat tabib sangat manjur
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut

10. Dahulu elok si gandaria
Indah bagaikan bunga taman
Daripada kehilangan bahagia
Lebih baik kehilangan teman

11. Bagus hati bila tabah
ketika membaca surat biru
Jika dinasihati tak juga berubah
Baiknya ku cari kawan baru

12. Punya harta lalu dipendam
Harta dipendam di dalam peti
Untuk apa balas dendam
Malah tambah gelisah hati

13. Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi

14. Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja

15. Sungguh indah tari Arab
Orang yang pandai serta bijak
Walau jadi teman akrab
Jangan ke neraka diriku kau ajak

 

Pantun sindiran buat teman sekaligus mantan lucu.

foto: freepik.com

16. Jalan-jalan ke Pariaman
Jangan lupa naik kuda bendi
Bau mulut tak tertahankan
Karena jarang gosok gigi

17. Pergi ke sekolah pakai sepatu
Letakkan tas dalam laci
Kadas kurap menutupi kulitmu
Mungkin karena jarang mandi

18. Leher sakit suaranya serak
Hendaklah harus segera diobati
Jika kamu ingin berak
Jangan lupa di kamar mandi

19. Ingin sehat minum jamu
Baru dibeli di pasar tadi
Terasa bau di sebelahmu
Ternyata ada yang tidak mandi

20. Kotoran ayam pasti menjijikkan
Tapi tidak setelah membeku
Kurasakan bau yang mengerikan
Keluar dari celana temanku

21. Di sawah banyak belalang
Ada satu yang menempel di mata
Rasa malu yang tak akan hilang
Kalau terpeleset di depan wanita

22. Memang basah tidak kering
Bahtera besar telah berlabuh
Memang susah kurus kering
Kesenggol orang badan pun rubuh

23. Sore-sore makan tempe
Hidung sakit karena mimisan
Pandang terus layar hape
Biar nyebur ke kali sekalian

24. Pak Yose jadi kuli
Biasa pulang gerimisan
Jangan suka kamu menuli
Nanti jadi tuli beneran

25. Minum es serut dingin-dingin
Makin enak pakai markisa
Punya teman susah dibilangin
Kalau sudah kejebur baru terasa

26. Pergi ke hutan cari belalang
Melewati sungai banyak katak
Kalau datang cuma ngutang
Giliran ditagih lebih galak

27. Sarapan pagi dengan ketan
Setelah sarapan menyiram bunga
Bukan aku rindu teman
Cuma ingat utangnya aja

28. Masak ikan airnya mendidih
Sudah matang lalu dimakan
Mata ini dibuat pedih
Punya teman sok kecantikan

29. Malam hari penuh bintang
Badan menggigil kedinginan
Kalau kentut bilang-bilang
Ini baunya nggak karuan

30. Makan kupat dengan bakwan
Makin nikmat minum es kelapa
Tidak heran melihat teman
Datang terlambat tanpa dosa

Pantun sindiran buat teman kocak dua baris.

foto: freepik.com

31. Itu perkutut apa kecipir
Itu kentut apa petir?

32. Sudah ashar main petasan
Sudah besar masih ingusan

33. Ke Saritem, ketemu betmen
Biar item, yang penting keren

34. Buah apel di air payau
Nggak level layau

35. Makan jengkol perut melilit
Doyan miscall pulsa dikit

36. Good morning, selamat pagi
Gigi elo kuning, bau terasi

37. Makan kurma bikin sembelit
Lu nyariin cuma buat minta duit

38. Buka Facebook, pakai kata sandi
Lo budug memang jarang mandi

39. Dua tiga bulu tangkis
Kalau kalah jangan menangis

40. Ke pasar, nyari obat gatal
Dasar teman gue nggak modal

 

Pantun menyindir teman bikin relate, kocak tapi nyesek abis.

foto: freepik.com

41. Temanku yang cerewet, suka bicara,
Telinganya berdebar, kayak drum dan gitar.
Kalau nggak diem, semakin lama makin parah,
Bikin semua orang pengen kabur, deh!

42. Teman yang sok tahu, selalu merasa benar,
Apa yang dikatakan, pasti jadi hukum negeri.
Tapi sebenarnya, nggak tahu banyak soal ini-itu,
Kayak buku kosong, isinya cuma keriting!

43. Ada temanku, senang ngemil terus makan,
Nggak heran badannya jadi tambah gemuk.
Sekarang dia bilang, "Saya ini chubby, bukan gemuk!"
Padahal, potongan kue pun jadi korban!

44. Temanku yang ceroboh, sering bikin repot,
Lupa kunci pintu, lupa dompet, lupa segalanya.
Kita harus siap-siap, tukang lupa ini datang,
Bawa payung buat dia, biar nggak kehujanan!

45. Temanku yang pelupa, selalu cerita yang sama,
Seakan-akan dia punya satu lagu saja.
Kalau nggak ingat apa yang baru terjadi,
Tanyakan saja, pasti jawabnya "Lupa, saudara!"

46. Temanku yang cengeng, suka merengek,
Segala masalah, dia selalu mengeluh.
Padahal, hidup ini penuh dengan warna,
Kalau terlalu murung, jadi nggak seru!

47. Temanku yang pelit, takut kehabisan uang,
Makan di luar? Nggak, mendingan bawa bekal!
Padahal, sebenarnya, dia punya banyak duit,
Cuma sayang banget untuk dipakai!

48. Ada temanku, suka tidur sepanjang hari,
Siang malam bermalas-malasan di tempat tidur.
Seandainya tidur bisa jadi olimpiade,
Dia pasti pulang dengan medali emas, pasti!

49. Temanku yang modis, selalu ganti gaya,
Setiap hari pamer beli baju baru.
Tapi, sejujurnya, dia nggak punya uang banyak,
Semua uangnya habis buat beli baju!

50. Teman yang suka protes, nggak pernah puas,
Apa yang kuberi selalu saja salah.
Padahal, sebenarnya, dia punya banyak masalah,
Nggak usah protes terus, jadi repot sendiri!

Pantun menyindir teman, penuh makna mendalam.

foto: freepik.com

51. Ada temanku yang selalu terlambat datang,
Acara dimulai, dia baru beranjak dari rumah.
Kalau ditanya kenapa, jawabannya selalu sama,
"Traffic macet, bos, nggak bisa cepat!"

52. Temanku yang nggak bisa diem, selalu on fire,
Ngomong terus tanpa henti, lepas kendali.
Padahal, sebenarnya, kita butuh diam sejenak,
Biar telinga nggak meledak mendengarkan ceritanya!

53. Temanku yang ceria, selalu semangat,
Senyumnya melebihi matahari yang terbit.
Tapi sebenarnya, saya heran saja,
Darimana dia dapat pasokan energi tak terbatas?

54. Teman yang suka ngebacot, nggak bisa diem,
Kalau sudah mulai bicara, susah distop.
Tapi setelah lama, dia sendiri nggak tahu,
Apa yang dia bicarakan dari tadi pagi!

55. Temanku yang doyan selfie, tiap saat foto,
Kamera di tangan, senyum yang manis.
Tapi di balik tampilan yang begitu cantik,
Dia kadang-kadang nggak nyadar lagi di dunia nyata!

56. Temanku yang suka bikin keputusan dadakan,
Besok pagi liburan? Ya udah, berangkat!
Tapi saat sampai, baru deh nanya,
Mau nginep di mana, apalagi yang kita makan!

57. Temanku yang hobinya nyolong permen,
Kita beli satu, eh, dia makan setengahnya.
Tapi nggak apa-apa, kita jadi belajar,
Beli permen dua kali lipat biar nggak nyesel!

58. Temanku yang terkenal pelupa abis,
Lupa alamat rumah, lupa nama teman.
Tapi sebenarnya, dia punya alasan,
Biar nggak banyak kenangan, jadi nggak bingung!

59. Temanku yang suka jadi juru bicara,
Dimanapun dia ada, pasti berbicara.
Tapi sebenarnya, saya salut sama dia,
Berani tampil, meskipun kadang nggak nyambung!

60. Temanku yang hobinya ngomel dan protes,
Tapi dibalik itu, dia perhatian banget.
Selalu ingatkan kita, jadi lebih baik,
Walaupun cara penyampaian kadang-kadang keras!

61. Temanku yang selalu bawa bantal ke mana-mana,
Kursi keras, takut tidurnya terganggu.
Tapi sebenarnya, dia pintar banget,
Siap sedia buat nyenyak tidur di mana saja!

62. Temanku yang nggak pernah bisa move on,
Kisah lama selalu jadi topik utama.
Tapi sebenarnya, dia punya hati yang besar,
Berbagi pengalaman, buat kita semua ceria!

63. Temanku yang selalu bawa bekal ke kantor,
Ngirit banget, takut dompetnya jebol.
Tapi sebenarnya, dia pintar hemat,
Jadi bisa nabung buat liburan ke luar negeri!

64. Temanku yang selalu ngomongin diet,
Kalau ada yang makan burger, dia cuma salad.
Tapi sebenarnya, saya nggak habis pikir,
Diet sampai kapan, nikmati hidup, cuy!

65. Temanku yang selalu nyari sensasi,
Naik roller coaster, lompat dari tebing.
Tapi sebenarnya, dia punya keberanian,
Jadi inspirasi buat kita yang penakut!

Pantun 4 baris menyindir teman yang punya hutang.

foto: freepik.com

66. Hutangmu sebesar gunung tinggi
Lupa bayar, hatimu beku dingin
Sebagai teman, harusnya tak begini
Bayarlah cepat, jangan jadi orang pelit

67. Uangmu tertunda, seperti kisah tak tuntas
Hutangmu bermuram di hati yang terluka
Bayar sebelum persahabatan putus
Jangan biarkan hutangmu jadi riwayat buruk

68. Hutangmu menggelayut, seperti benalu
Kau lupa bayar, seperti melupakan janji
Persahabatan pun jadi terbelah
Kembalikan uang, agar damai di hati

69. Uangmu menghilang, hutangmu bertebar
Sebagai teman, takkan kubiarkan
Bayarlah sebelum jadi beban berat
Agar persahabatan tak jadi terbawa arah

70. Hutangmu bagai bayangan yang mengejar
Uangmu menguap, lupa memperhatikan
Bayar sekarang, janganlah berlarut-larut
Supaya tak hilang kepercayaan di mata teman

71. Uangmu terlupa, hutangmu terlantar
Sebagai teman, ini bukan akhir
Bayarlah sebelum jadi bahan gurauan
Agar persahabatan tetap indah dan nyaman

72. Hutangmu seperti angin yang lewat
Tak terasa, tapi tetap ada
Bayarlah sebelum jadi badai
Supaya persahabatan tak jadi masalah besar

73. Uangmu entah ke mana, hutang tak tersentuh
Sebagai teman, ini perlu ditegaskan
Bayarlah sebelum jadi cerita
Agar persahabatan tak terguncang

74. Hutangmu tumbuh seperti lumut di batu
Bayarlah sebelum menjadi beban
Persahabatan ini harus dijaga
Jangan biarkan hutangmu merusaknya

75. Uangmu menghilang, hutang tak hilang
Sebagai teman, ini harus diatasi
Bayarlah sebelum kepercayaan sirna
Agar persahabatan tetap damai

76. Hutangmu bagai bayangan yang panjang
Uangmu terbang entah ke mana
Bayarlah sebelum jadi masalah
Supaya persahabatan tak merana

77. Uangmu terlupakan, hutang tak terurus
Sebagai teman, ini tak seharusnya
Bayarlah sebelum hubungan retak
Agar persahabatan tak jadi rapuh

78. Hutangmu seperti beban di pundak
Bayarlah sebelum menjadi urusan besar
Sebagai teman, ini permintaan sederhana
Agar persahabatan tetap bersinar terang

79. Uangmu bersembunyi, hutang tak berkesudahan
Sebagai teman, ini peringatan
Bayarlah sebelum persahabatan layu
Supaya tak terlalu banyak pertanyaan

80. Hutangmu seperti malam yang tak berujung
Uangmu terlupa, teman yang jadi dungu
Bayarlah sebelum persahabatan berakhir
Agar tak ada penyesalan di hati yang tulus

 

Pantun menyindir teman yang berkhianat.

foto: freepik.com

81. Teman seperti angin berhembus kencang,
Tapi tak tahu, khianat di belakang.
Saat dibutuhkan, menghilang entah ke mana,
Kepercayaan hancur, seperti debu punah.

82. Teman sejati, bukanlah kiasan,
Sayangnya, khianat mengintai di penjuru wajah.
Begitu manis bicara, tawa palsu pun terdengar,
Setan tersenyum di balik senyumnya yang teduh.

83. Janji manis terucap dari bibir,
Namun hati busuk, khianat jadi kebiasaan.
Bak bunga yang layu, persahabatan pun layu,
Bukan cinta, tapi khianat yang diperolehnya.

84. Bunga di taman layu tak berseri,
Teman khianat, hati pun menjadi keruh.
Berkasih-kasihan hanya hiasan di mata,
Dalam kepalsuan, kepercayaan pun terhempas.

85. Sahabat sejati seperti permata berkilau,
Namun teman khianat, serupa batu yang tajam.
Sikap palsu menyelinap tanpa terdengar,
Kepercayaan runtuh, berkeping-keping layu.

86. Kehilangan arah, seperti bayangan yang terbang,
Teman khianat, bagai hantu yang merayap.
Janji suci berubah jadi dusta,
Kepercayaan runtuh, seperti runtuhnya kasta.

87. Teman bagai bayangan yang tak terpisahkan,
Namun khianat muncul, seperti hujan di musim kering.
Percaya buta, terbuai rayuan manis,
Tak sadar, teman berkhianat tanpa ampun.

88. Persahabatan tanpa batas, tanpa tanda tanya,
Namun teman khianat, berubah jadi musuh rahasia.
Dalam senyum tersembunyi tipu daya,
Kepercayaan hancur, seperti jatuhnya malam gelap.

89. Teman sejati, menghadirkan sinar cerah,
Sedangkan teman khianat, gelap menyelimuti.
Janji setia bagai embun pagi,
Khianat datang, persahabatan pun hancur bergelimpangan.

90. Bunga yang indah tak selamanya mekar,
Teman khianat, bagai racun di dalam gelas.
Dalam senyumnya tersimpan amarah,
Kepercayaan sirna, tinggal kepahitan yang tersisa.

Pantun sindiran buat teman lama bikin kena mental.

foto: freepik.com

91. Teman lama, seiring waktu berlalu,
Lupa akanmu, seakan kau tak bernilai.
Dulu bersama, kini terbuang jauh,
Kenangan pupus, layaknya daun gugur dalam angin sejilat.

92. Sahabat dulu, seakan hilang ingatan,
Nama kita terukir, tapi kini terlupakan.
Di masa lalu, tawa kita menyatu,
Kini kau asing, bagai cerita yang terlalu usang.

93. Teman terlupa, seperti kisah yang mati,
Tak ada sisa, dari ikatan dulu kala.
Dulu begitu dekat, sekarang jauh berbeda,
Seakan kau tak kenal, seolah tak pernah ada.

94. Bersama tertawa, dulu dalam kenangan,
Kini kau berlalu, seakan tak kenal lagi.
Teman lama, seperti awan yang sirna,
Kau hanyalah bayangan, yang kini tak berarti.

95. Dulu bersahabat, seiring waktu berganti,
Namun kini, terlupakan dalam sepi.
Teman lama, bagai kabut yang hilang,
Seakan kau tak pernah menjadi bagian yang berarti.

96. Waktu berjalan, namun kenangan pudar,
Teman lama, seakan lenyap dalam bayangan.
Bersama tertawa, kini sepi terdengar,
Seolah-olah kita tak pernah bersama-sama.

97. Dulu setia, seakan tak terpisahkan,
Kini kau terlupa, bagai mimpi yang sirna.
Teman lama, kini hanya senyap,
Seakan kita tak pernah bersua.

98. Bersama dulu, dalam sepi dan ramai,
Namun kini, kau seakan tak kenal lagi.
Teman lama, bagai angin yang lewat,
Tinggalkan jejak yang tak berarti.

99. Kau dan aku, dulu seperti satu,
Tapi sekarang, kita berjauhan hati.
Teman lama, kini hanya kenangan,
Yang terpikir saat malam sepi datang.

100. Teman seiring waktu, lupakan kenangan,
Dulu begitu erat, seakan abadi.
Namun kini, kau tak lagi ingat,
Seolah kita tak pernah bersama dulu.

Pantun sindiran pedas, ampuh kena mental langsung.

foto: freepik.com

101. Pergi ke hutan cari belalang
Di tengah jalan bertemu sungai
Lihat saja siapa yang menusuk dari belakang
Pilih teman memang harus hati-hati

102. Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di waktu hujan badannya basah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar hutangnya sangat susah

103. Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat kelit
Seringkali minjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit

104. Hidup bahagia karena iman
Nafsu maksiat akan terkekang
Bagaimana disebut teman
Dia menusuk dari belakang

105. Raja membangun satu dinasti
Jangan ada yang mencelakai
Lain di mulut lain di hati
Berteman hanya melukai

106. Obat tabib sangat manjur
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut

107. Cari baju di akhir pekan
Berjalan kaki perlahan-lahan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Jangan lagi ulang kesalahan

108. Dahulu elok si gandaria
Indah bagaikan bunga taman
Daripada kehilangan bahagia
Lebih baik kehilangan teman

109. Bagus hati bila tabah
Ketika membaca surat biru
Jika dinasehati tak juga berubah
Baiknya kucari sahabat baru

110. Aku punya sebidang taman
Untuk bersantai di waktu petang
Aku punya seorang teman
Kalau datang meminta utang

111. Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih utang, malah pergi

112. Enak sekali kue ketan
Ketan dari ladang selatan
Kenapa dia mengaku teman
Tapi melakukan penghianatan

113. Ikan bandeng banyak berduri
Ambil satu dibawa pergi
Beribu maaf telah kuberi
Beribu salah dia ulangi

114. Jengkol itu tajam baunya
Bau bagai api dupa
Mendekat kalau ada maunya
Sudah ditolong dia lupa

115. Sungguh mahal intan baiduri
Hiasan indah sang permaisuri
Teman sejati susah dicari
Teman palsu banyak di sini

116. Si kancil memakan kentang
Lari melihat harimau kembar
Waktu susah dikasih utang
Sampai kaya belum dibayar

117. Lagu lama lagu keroncong
Kalau sekarang dangdutan
Belum kaya sudah sombong
Sudah kaya lupa daratan

118. Hiasan indah berupa mutiara
Pemberian dari sang raja
Hiduplah secara sederhana
Walau kaya enggak usah pamer harta

119. Petani menanam bawang
Memandang sawah penuh harapan
Orang sombong pasti terbuang
Tak punya saudara tak punya teman

120. Buah mangga di dalam karung
Mangga cengkir apa rasanya
Meski harta setinggi gunung
Tak ada akhlak apa gunanya

121. Air sumur dalam timba
Hendak dibawa ke dalam hutan
Gaya seperti harimau rimba
Rupanya hanya kucing penyakitan

122. Bunga melati memang harum
Tumbuhnya jauh di perbukitan
Mulut besar pandai mengaum
Sekali disentak gemetaran

123. Padang pasir penuh singa
Kumpulan rusa yang dicari
Puasku menabur bunga
Rupanya terinjak jadi duri

124. Langit di bukit berwarna merah
Bagai api yang mulai padam
Salah sedikit langsung marah
Bagaikan api dalam sekam

125. Hujan gerimis hari Selasa
Di pagi hari ke kebun lada
Mulut manis rupanya berbisa
Pandai berjanji, bukti tak ada

Pantun kena mental penuh makna mendalam.

foto: freepik.com

126. Jalan-jalan ke kota Bontang
Jangan lupa beli salak
Susahnya nagih utang
Yang ditagih lebih galak

127. Panas terik di siang bolong
Pake topi berlapis tiga
Jadi orang jangan sombong
Nanti susah masuk surga

128. Jalan-jalan ke negeri Yaman
Keliling kota naik unta
Di depan ngakunya teman
Di belakang kita dicerita

129. Pagi hari sarapan bubur
Siangnya makan ketan
Ku sangka dia orang jujur
Rupanya menggunting dalam lipatan

130. Sakit gigi minum obat
Jangan buang dalam longkang
Ku sangka dia sahabat
Rupanya menusuk dari belakang

131. Dari desa pergi ke kota
Jangan lupa membeli nangka
Orang yang selalu dusta
Tak ada teman yang suka

132. Kalo HP gak ada pulsa
Mau nelpon begitu sulit
Kalo ngutang suka maksa
Kalo kaya begitu pelit

133. Bunga mawar bunga melati
Ada kucing ada anjing
Katanya tetangga baik hati
Bibir manis suka menggunjing

134. Depan rumah berlari-lari
Bila malam pulang jua
Gadis manis tak jaga diri
Susah jodoh sampai tua

135. Lihat kucing berlari-lari
Tak hati-hati nanti kena cakar
Salah sendiri tak jaga diri
Sekujur tubuh penuh dengan cacar

136. Kerja keras seorang petani
Panas terik di siang hari
Sungguh malang nasibku ini
Menagih hutang malah dimarahi

137. Ke pasar beli bakmi
Jangan lupa membawa motor
Wahai istri jaga suami
Di luar sana banyak pelakor

138. Pergi merantau berhari-hari
Pulangnya membawa baki
Bila hidup di kampung sendiri
Banyak orang suka iri dengki

139. Buah durian sengat baunya
Bila dimakan berbagai rupa
Dia datang kalo ada maunya
Sudah ditolong malah lupa

140. Ular kobra ular berbisa
Meliuk-meliuk banyak tingkah
Gadis manis kembang desa
Kok hamil di luar nikah

141. Pergi ke depan sepuluh langkah
Awas kepala kejedot tiang
Abang gimana mau menikah
Bila bangun selalu siang

142. Dari hilir naik ke hulu
Air di sungai nampak keruh
Bagaimana mau ke penghulu
Bila dia senang selingkuh

143. Burung nuri burung camar
Mau ditembak senapan rusak
Bagaimana mau dilamar
Bila adik tak pandai masak

144. Jalan-jalan ke tanah Minang
Pulangnya ke Balikpapan
Bagaimana mau dipinang
Bila adik suka kelayapan

145. Ikan bandeng banyak berduri
Bila dibakar harum mewangi
Beribu maaf sudah kuberi
Beribu salah kau ulangi

146. Ke pasar membeli kentang
Perginya bareng si paman
Waktu susah selalu ngutang
Sudah kaya lupakan teman

147. Dari jogja ke kota solo
Pulangnya ke prabumulih
Darimana datangnya jomblo
Dari dia yang pilih-pilih

148. Jalan-jalan ke kota solo
Mau pulang jangan ditahan
Tak perlu menyindirku jomblo
Bila dirimu gadis murahan

149. Berlaku sopan pada tamu
Jangan bicara sambil berdiri
Mungkin sudah saatnya kamu
Cari pacar biar tak sendiri

150. Orang kaya banyak harta
Harta dibagi jadi hadiah
Kau sendiri memberi cinta
Tapi kau pula yang tak setia

(brl/lut)

RECOMMENDED