Brilio.net - Nama anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Anita Jacoba Gah, ramai disorot usai aksinya membentak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Kejadian tersebut berlangsung kala rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud Ristek yang digelar di Gedung DPR RI, Kamis (6/6).

Anggota dari Fraksi Partai Demokrat tersebut tampak naik pitam. Ia meluapkan kemarahannya dengan menggebrak meja dan menunjuk Nadiem Makarim. Anita mempertanyakan anggaran Rp 15 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk Kemendikbud Ristek apakah telah digunakan dengan baik atau tidak.

BACA JUGA :
Siap tinggalkan dunia artis dan jadi pejabat, 10 seleb ini dipastikan lolos jadi anggota DPR RI

Selain itu, Anita juga memberikan masukan agar Nadiem Makarim introspeksi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah dibuatnya. Mengingat, kebijakan tersebut menurut Anita aneh dan kurang relevan.

Video Anita yang sedang naik pitam pun langsung viral di media sosial. Selain memberikan pujian terhadap keberanian Anita saat mengkritik kinerja Kemendikbud Ristek, tak sedikit yang kemudian penasaran akan sosoknya.


Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (7/6), fakta Anita Jacoba anggota DPR RI.

BACA JUGA :
Dari si Oneng lalu lolos ke Senayan 3 kali, 11 potret rumah Rieke Diah Pitaloka perpustakaannya megah

1. Pernah bentak Mendikbud Ristek tahun 2022.

foto: YouTube/TVR PARLEMEN

Insiden Anita Jacoba Gah memarahi Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim pada rapat yang berlangsung Kamis (6/6) kemarin bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada rapat yang digelar 26 September 2022, Anita menyemprot Nadiem perihal 400 orang yang hadir sebagai tim bayangan di Kemendikbud Ristek.

"Anda boleh bangga ditepuk tangan PBB tapi kami tidak, kami tidak bangga sama sekali," katanya, dilansir dari dream.co.id.

"Kemudian kami dengar di PBB anda dengan bangganya ada 400 tim bayangan, kenapa masih banyak ketertinggalan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)? Dan 400 tim bayangan itu apa kebanggannya? Coba jelaskan mengapa kita harus bangga dengan anda pak menteri?," tambahnya.

Kemarahan Anita semakin menjadi ketika menyinggung pengangkatan dan penggajian pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), dalam hal ini yang berprofesi sebagai guru.

Diungkapkan Anita kala itu, banyak guru yang telah dinyatakan lulus tes PPPK tetapi tak kunjung diangkat. Hal tersebut menyebabkan mereka terlambat mendapatkan gaji, padahal sudah harus berhenti dari pekerjaannya yang lama. Anita meminta Nadiem berempati dengan nasib para guru PPPK.

"Guru berteriak kami sudah lulus passing grade segala macam tapi dimana gaji kami? Kami sudah tidak bekerja lagi, anak kami mau makan apa," kata Anita menyampaikan keluh kesah para guru di hadapan Nadiem.

2. Mantan guru vokal.

foto: Instagram/@anitajacobagahajg

Sebelum menjadi anggota legislatif, Anita Jacoba Gah merupakan seorang guru vokal. Ia tercatat pernah bekerja sebagai pengajar Musik & Vokal di Sanggar Ananda Jakarta.

Perempuan kelahiran 9 Maret 1974 ini juga pernah menjadi pengajar vokal di Persekutuan Taruna dan Paduan Suara Wanita di OPIB Effatha. Ia juga aktif menjadi pengurus di Gerakan Pemuda di OPIB Effatha di Kota Kupang, NTT.

Sementara untuk riwayat organisasi, Anita diketahui menjadi sekretaris di Pengurus Ikatan Guru-Guru Seni Suara Indonesia, dan Ketua di Pengurus Karang Taruna Kelurahan Palsi Gunung Selatan, Cimanggis Depok-Kelapa Dua.

3. Empat kali menjabat sebagai DPR RI.

foto: Instagram/@anitajacobagahajg

Sepak terjang Anita sebagai anggota legislatif dimulai pada Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2004 silam. Ia mengawali karier politik sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009, mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II.

Pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2009, Anita kembali maju mewakili NTT II dan terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2014.

Langkahnya di dunia politik sempat terhenti ketika gagal melaju pada Pileg 2014. Meski begitu, Anita Jacoba Gah bisa kembali melenggang Senayan setelah ditunjuk menggantikan Jefirstson Riwu Kore yang mundur untuk mencalonkan diri di Pemilihan Walikota Kupang 2017.

Anita pun melanjutkan sisa masa jabatan sampai akhir periode 2019 sebagai anggota DPR RI, sebelum kembali terpilih menduduki kursi Senayan pada periode 2019-2024.

4. Kembali menjabat kelima kalinya dengan perolehan suara terbanyak.

foto: Instagram/@anitajacobagahajg

Pada gelaran Pileg 2024, Anita kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui daerah pemilihan NTT II, meliputi Kabupaten Kupang, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Rote, Ndao serta Kota Kupang.

Dalam kontestasi tersebut, Anita harus bersaing dengan sejumlah tokoh penting diantaranya anak dari Setya Novanto yakni Gavriel P. Novanto serta Victor Laiskodat.

Lagi-lagi, rakyat masih mempercayai kader Partai Demokrat tersebut untuk menduduki kursi Senayan. Anita Jacoba Gah tampil sebagai peraih suara terbanyak yakni dengan 131.396 suara sah dan memastikan diri lolos ke Senayan.

5. Semprot Nadiem untuk kedua kalinya.

foto: YouTube/TVR PARLEMEN

Sosoknya kembali ramai jadi perbincangan setelah menyampaikan kritik kerasnya kepada Nadiem Makarim pada rapat yang berlangsung Kamis (6/6) kemarin. Pada rapat tersebut, Anita menyoroti anggaran Rp 15 triliun di Kemendikbud Ristek. Anggota DPR ini mempertanyakan apakah anggaran tersebut telah dipakai dengan baik atau tidak.

Potongan video aksi berani Anita menyampaikan kritik keras kepada Nadiem pun bahkan sampai viral di media sosial, khususnya platform X. Pada unggahan akun @5teV3n_Pe9eL, terlihat wajah kemarahan Anita kepada Nadiem.

"Anda jangan tersenyum, saya marah Pak menteri, untuk kesekian kalinya, karena memang ini kenyataannya di lapangan seperti itu," ujarnya sambil mengacungkan jari telunjuk beberapa kali yang kemungkinan ditujukan pada Nadiem.

Melansir merdeka.com, Jumat (7/6/2024), nada bicara Anita meninggi lagi ketika menyoroti dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang jadi perhatian KPK. Anita lantas menyinggung masalah tunjangan yang tidak merata, terutama di daerah terpencil. Banyak pembangunan sekolah yang terbengkalai meski anggaran sudah ada sejak 2021.

"Saya kasih contoh, di Kabupaten Kupang ada 17 sekolah bangunan yang dari 2021 sampai sekarang tidak terselesaikan," sambungnya.

Anita mengkritik kebijakan Nadiem yang dianggap aneh dan tidak menguntungkan. Anita menyayangkan perihal usulan anggota DPR terkait data rekomendasi justru diverifikasi oleh tataran dinas. Saat menyampaikan kritik ini, Anita tampak naik pitam.

"Bahkan kami anggota pemangku kepentingan diatur lagi mau diatur sama Kemendikbud untuk melakukan verifikasi oleh dinas. Loh Anda sebagai kementerian mau nggak dilakukan verifikasi sama dinas. Jangan suruh apa yang kita usulkan harus dilakukan verifikasi oleh dinas. Kita ini lembaga tinggi negara, wakil rakyat. Kita yang menentukan anggaran di Indonesia ini," ujar Anita.

"Jadi kalau mau dilakukan verifikasi harusnya kementerian melakukan verifikasi terhadap dinas, dinas lakukan verifikasi terhadap kepala sekolah, hasil verifikasi itu baru diberikan kepada kami. Itu jangan dibolak-balik," paparnya.

(brl/wen)

RECOMMENDED