Tak tinggal diam, Laura membalas komentar yang masuk ke akun media sosialnya. Ia menjelaskan bahwa operasi jadi pilihan karena ia menderita penyakit epilepsi sejak usia 18 tahun. Sebagai pejuang epilepsi, ia pun harus mengonsumsi obat setiap harinya. Laura merasa bersyukur lantaran bisa hamil meskipun masih mengidap epilepsi.

BACA JUGA :
Anang Hermansyah cibir Ghea Indrawari gegara belum menikah, respons suami Ashanty bikin geram warganet

foto: Instagram/@laura_theux

"Sebelumnya, ijinkan saya memperkenalkan siapa sih Laura ini. Laura adalah seorang pejuang penyakit Epilepsy sejak berumur 18 tahun. Laura masih mengkonsumsi obat setiap hari sampai detik ini. Saya bisa hamil aja bersyukur sekali. Selama hamil nggak ada drama, nggak ada kendala aja udah bersyukur sekali," paparnya.


Meskipun tak ada kendala yang dialami selama mengandung anak pertamanya, Laura tetap menjalankan pola hidup sehat. Selain mengonsumsi makanan-makanan sehat, ia juga rajin berolahraga dengan tujuan bisa melahirkan secara normal. Namun, keinginannya tak sejalan dengan kondisi. Meskipun sudah berolahraga, ia mengaku tak bisa melahirkan secara normal.

BACA JUGA :
Terjerat narkoba kelima kalinya, begini kronologi penangkapan artis Rio Reifan

foto: Instagram/@laura_theux

"Saya masih bisa olahraga dengan penyakit saya itu karena semangat saya besar untuk bisa lahiran normal. Siapa sih yang nggak pengin lahiran normal??? Perjuangan kehamilan saya ini, cuma saya, suami, keluarga, dan dokter yang tahu. Sampai akhirnya, saya harus menerima bahwa keadaanya tidak memungkinkan untuk bisa lahiran normal," imbuhnya.

Meskipun dirinya harus menjalani caesar, Laura merasa bersyukur lantaran sang anak dan dia selamat. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada yang warganet yang masih mendoakan baik untuk dirinya dan keluarga kecilnya.

"Yang terpenting saya dan anak saya sehat dan selamat. Saya tidak lupa mau mengucapkan banyak terima kasih buat yang berkomentar baik dan mendoakan yang terbaik. Semoga kalian diberkahi selalu, sehat, dan bahagia selalu. Amin," pungkasnya.

(brl/wen)