Penyakit langka yang hanya ada satu dalam satu juta dosis.

Namun, Dr Chandrakant Lahariya, dokter konsultan senior, spesialis vaksin dan ahli epidemiologi di Rumah Sakit Sukhmani, New Delhi mengatakan, “TTS adalah salah satu efek samping yang jarang namun sangat serius yang terjadi sebagai bagian dari Immune Thrombotic Thrombocytopenic Purpura (VITTP) yang diinduksi oleh Vaksin.

BACA JUGA :
Polusi udara dalam ruangan ancam kesehatan, ini dampak dan cara mengatasinya

foto: freepik.com

Kaitan antara vaksin AstraZeneca dan TTS imun yang diinduksi vaksin diidentifikasi secara ilmiah pada awal tahun 2021, segera setelah vaksin Covid pertama dirilis. Penting untuk diingat bahwa tidak ada data tervalidasi secara klinis yang menunjukkan orang-orang muda yang meninggal karena penyakit jantung akibat vaksinasi Covid-19. Insiden TTS hanya satu dalam satu juta dosis.


Indonesia sendiri yang merupakan negara konsumen vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanyak 70 juta dosis sampai saat ini tidak ditemukan keluhan tentang efek samping. Berdasarkan pemantauan Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.

BACA JUGA :
Sudah masuk musim pancaroba, ini 10 cara menjaga kesehatan tubuh saat peralihan musim supaya tetap fit

Dilansir dari liputan6.com, bila saat ini di Indonesia ditemukan kasus TTS, Ketua Komnas PP KIPI Profesor Hinky Hindra Irawan Satari cukup yakin mengatakan itu bukan disebabkan oleh vaksin covid-19.

"Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) bila ditemukan penyakit atau gejala antara 4 sampai 42 hari setelah vaksin disuntikkan. Kalaupun saat ini ditemukan kasus TTS di Indonesia, ya pasti bukan karena vaksin COVID-19 karena sudah lewat rentang waktu kejadianya,” jelas Hinky.

(brl/wen)