Brilio.net - Pantun adalah jenis puisi lama yang berasal dari tradisi sastra Melayu. Pantun biasanya terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b, di mana baris kedua dan keempat berima. Setiap baris biasanya terdiri dari empat sampai delapan suku kata. Pantun seringkali digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari hiburan hingga ekspresi perasaan, serta untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau nasihat.

Di Indonesia sendiri, pantun kerap digunakan untuk mewarnai berbagai acara, termasuk pernikahan. Pantun sering diucapkan sebagai bagian dari upacara pernikahan, baik sebagai hiburan maupun untuk mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin. Pantun juga identik dengan berbagai tradisi suku melayu, betawi, dan suku lainnya.

BACA JUGA :
60 Pantun sindiran untuk mantan ini nyelekit dan menohok abis

Ada beberapa jenis pantun yang berkembang dalam tradisi sastra Melayu dan Nusantara, seperti pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun agama, pantun lucu, pantun peribahasa, dan pantun tebak-tebakan. Dari sekian banyaknya jenis pantun tersebut, pantun berbalas sering digunakan dalam tradisi budaya Indonesia, terutama budaya nikahan Betawi.

Salah satu ciri khas dari pantun berbalas adalah bersifat interaktif karena melibatkan lebih dari satu orang dalam proses pembuatannya. Setiap orang secara bergantian menjawab bait pantun yang sebelumnya diucapkan orang lain, sehingga pantun berbalas ini bisa menjadi ajang gelak tawa karena sifatnya yang sangat interaktif.


Idealnya, pantun berbalas ini dilakukan dua orang. Meski begitu bisa juga melibatkan dua orang lebih untuk mencairkan suasana. Nah, penasaran kan bagaimana pantun berbalas dua orang? dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (15/5), berikut 75 pantun berbalas 2 orang, lucu dan menghibur cocok untuk seru-seruan bareng teman.

BACA JUGA :
55 Pantun teka-teki lucu yang menghibur, cocok untuk seru-seruan bareng teman

Pantun berbalas 2 orang

foto: freepik.com

1. Siang hari tertidur pulas
Lihat lampu menyala redup
Aku ini orang yang malas
Bagaimana bisa merubah hidup?

Balasan

Jangan jadi seorang plagiat
Kelak hidupnya takkan jelas
Mudah saja kalau kau berniat
Perbaiki diri tuk lawan malas.

2. Buah apel enak rasanya
Apel membuat kita semangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan menjadi sehat.

Balasan

Buah salak masam rasanya
Namun enak terasa di lidah
Sampah ku buang pada tempatnya
Biar dunia terlihat indah.

3. Tanah sawah harus diolah
Padi berbuah dipanen Jamilah
Ikut nasihat guru di sekolah
Jangan malas dan suka berkilah.

Balasan

Buah tomat dimakan kangguru
Pisang raja dari Bengkulu
Ku slalu hormat kepada guru
Rajin belajar biar tak malu.

4. Memang wangi bunga melati
Sudah wangi tiada berduri
Iri dengki ada di dalam hati
Kemana obat hendak dicari?

Balasan

Baju bersih jadi kumal
Terbawa angin jauh melayang
Iri dengki menghapus amal
Obati dengan rasa kasih sayang.

5. Ada awan tutupi fajar
Bulan bintang terletak sejajar
Ayo kawan kita belajar
Agar cita-cita mudah dikejar.

Balasan

Surya bersinar di kala fajar
Toris berenang main selancar
Aku slalu semangat belajar
Agar semuanya menjadi lancar.

6. Anak rusa pergi ke hutan
Hari petang cahaya kelam
Iman itu tidak kelihatan
Apa tanda iman sudah mendalam?

Balasan

Anak panda naik delman
Panda duduk di depan papan
Apa tanda orang beriman
Tingkanya santun, ucapan sopan.

7. Pergi ke pasar bersama bunda
Di pasar bertemu sama si Aba
Wahai kalian para pemuda
Jangan pernah coba narkoba.

Balasan

Neng Nining berbahasa sunda
Dari Bandung ke Semarang
Walau kami masih pemuda
Takkan terpengaruh obat terlarang.

8. Papan kayu buat selancar
Main ke laut sebelum fajar
Jangan dulu mikirin pacar
Lebih baik fokus belajar.

Balasan

Tower besar jadi pemancar
Beli gitar harus diantar
Aku tak pernah mikiran pacar
Banyak belajar supaya pintar.

9. Bagaimana menaiki tangga
Pijak satu satu pada anaknya
Bagaimana hendak ke surga
Susah jalan tuk menempuhnya.

Balasan

Beli ayam dapatnya paha
Daging ayam banyak gizinya
Mari ke surga kita berusaha
Dengan taqwa dan akhlak mulia.

10. Jalan-jalan ke Manokwari
Baju robek terkena duri
Jangan suka menyimpan iri
Hidup tak tenang, tiada berseri.

Balasan

Jalan-jalan ke Bukit Tinggi
Badan lelah, pegal di kaki
Ku kubur iri di dalam hati
Jalani hidup tiada dengki.

 

(brl/mal)

RECOMMENDED