Pantun kena mental untuk mantan, menghibur dan cocok jadi sindiran di medsos

foto: freepik.com

BACA JUGA :
45 Pantun buat pacar baper sampai ke hati, auto disayang terus

21. Belajar kelompok ke rumah teman
Kerjakan PR untuk hari Senin
Tak perlu mengenang sosok mantan
Bawa happy cari yang lain.

22. Buah naga matang berwarna merah
Dipanen ketika pulang sekolah
Katanya lebih baik berpisah
Kenapa sekarang masih gelisah?


23. Pegi ke sungai naik perahu
Perahu rusak terkena batu
Mantan punya pacar baru
Namun lebih jelek dari aku.

BACA JUGA :
60 Pantun menyindir teman, halus tapi ngena dan bikin dia tersadar

24. Buat meja dengan paku
Menaruh ia di ruang utama
Katanya gak bisa hidup tanpa aku
Sekarang masih hidup gak ya?

25. Dua tiga anak nelayan
Pergi ke laut menangkap ikan
Untuk apa mengenang mantan
Karena dia bukan pahlawan.

26. Burung beo makan ketan
Di sebelahnya ada batu
Ngapain harus mikirin mantan
Kalau di sini ada yang baru.

27. Ke bonbin lihat orang utan
Orang utannya banyak sekali
Ngapain menerima mantan
Jangan bodoh dua kali.

28. Jalan santai waktu pagi
Libur besok ke Pulau Bali
Ngajak balikan setelah pergi
Maaf ya aku nggak peduli.

29. Sarapan pagi dengan ketan
Minumnya air putih dan susu
Selamat malam wahai mantan
Kamu rindu gak, gubuk itu?

30. Kalau mau menangkap ikan
Jangan takut badan basah
Kalau mantan ngajak balikan
Maaf ya, saya mah sudah sah.

31. Siang hari pulang sekolah
Di tengah jalan turun hujan
Walau kita udah berpisah
Kenangan di sungai tak terlupakan.

32. Awan gelap di langit kelabu
Ketika senja di hari Sabtu
Aku sayang sekali padamu
Kenapa kamu tega mengkhianatiku?

33. Hidupkan kompor pakai sumbu
Untuk memasak ubi kayu
Entah apa salah dan dosaku
Sehingga kamu mendustakan aku.

34. Belajar motor pelan-pelan
Ban terpeleset terkena batu
Mungkin Tuhan tidak menakdirkan
Sehingga Dia menunjukkan orang itu.

35. Sebelum hujan siapkan payung
Agar badan tak kebasahan
Biarlah aku yang menanggung
Rasa sakit akibat kebohongan.

36. Gotong royong di minggu pagi
Bersihkan sekolan dan parit
Inilah derita yang aku alami
Kegagalan bercinta yang amat pahit

37. Merah-merah si buah semangka
Manis rasanya si buah duku
Sunggu aku tiada menyangka
Setega itu kau permainkanku

38. Pergi ke warung dengan sepeda
Beli cabe jadikan acar
udah lama aku curiga
Ternyata dugaanku benar.

39. Enak dimakan kue bolu
Mau di beli di hari minggu
Mau kembali ke mantan seperti dulu
Cobalah pikirin dulu.

40. Dulu aku tersesat di hutan
Sekarang aku berada diatas awan
Dulu aku kau sia-siakan
Sekarang kamu minta balikan.

 

Tips membuat pantun

Selain contoh pantun kena mental tersebut, kamu juga bisa lho membuat pantun versi sendiri. Untuk membuat pantun kena mental untuk mantan nggak sulit, kamu bisa ikut beberapa tips berikut ini!

1. Tentukan tema atau topik pantun.

Topik pantun dapat berasal dari apa saja, seperti pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat atau didengar, dan lain sebagainya. Semakin menarik temanya, semakin menarik pula pantun yang dihasilkan.

2. Buatlah sampiran.

Sampiran adalah dua baris pertama dalam pantun yang berfungsi sebagai pengantar untuk isi pantun. Sampiran haruslah memiliki rima yang sama dengan isi pantun, yaitu a-b-a-b.

3. Buatlah isi pantun.

Isi pantun adalah dua baris terakhir dalam pantun yang berisi pesan atau makna yang ingin disampaikan. Isi pantun haruslah berkaitan dengan sampiran dan memiliki rima yang sama dengan sampiran, yaitu a-b-a-b.

4. Perhatikan jumlah suku kata.

Setiap baris dalam pantun idealnya terdiri dari 8 hingga 12 suku kata. Hal ini bertujuan agar pantun terdengar enak dan mudah dipahami.

5. Gunakan bahasa yang indah dan menarik.

Gunakanlah bahasa yang indah dan menarik dalam membuat pantun. Hal ini bertujuan agar pantun lebih menarik untuk dibaca maupun didengar.

6. Perhatikan maknanya.

Pastikan pantun memiliki makna yang jelas dan mudah dipahami. Hindari membuat pantun yang memiliki makna yang ambigu atau sulit dipahami.

7. Periksa kembali pantun yang telah dibuat.

Setelah selesai membuat pantun, bacalah kembali pantun tersebut untuk memastikan bahwa pantun tersebut sudah baik dan benar. Perhatikan kembali rima, jumlah suku kata, serta maknanya.

(brl/lea)