Cara membuat monolog.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Contoh teks anekdot lucu dan menyindir, lengkap dengan pengertian, ciri, dan strukturnya

1. Menyusun konsep monolog.

Sebelum membuat sebuah teks monolog, kamu harus memiliki konsep dan menyusunnya sebagai kerangka dasar teks monolog. Kamu harus bisa menunjukan persepektif salah satu karakter dengan kuat agar monolog bisa tersampaikan dengan baik. Cobalah untuk memberi fokus kepada salah satu sudut pandang karakter karena hal ini mampu memberikan tujuan yang jelas dalam monolog.


2. Tentukan tujuan monolog.

BACA JUGA :
Pengertian moderator, fungsi, lengkap dengan contoh teksnya

Sebuah monolog yang baik harus mempunyai tujuan dan bisa menyampaikan fakta atau interaksi yang tidak bisa diungkapkan melalui dialog. Menentukan tujuan monolog akan meningkatkan kemenarikan sebuah pertunjukkan.

3. Tentukan siapa yang akan dibahas di dalam monolog.

Dengan menentukan siapa yang akan dibahas dalam monolog, memberikan sebuah sajian yang jelas ketika ditonton atau dilihat. Karena monolog juga bisa digunakan sebagai cara karakter yang dibuat untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya melalui monolog.

4. Pikirkan awal, pertengahan, dan akhir monolog.

Saat membuat monolog, kamu harus memiliki awal, pertengahan, dan akhir yang jelas agar teks yang dibuat bisa terarah dan baik. Karena monolog juga memerlukan sebuah transisi yang jelas dari awal sampai akhir. Sehingga penting untuk menentukan pembagian narasi untuk monolog.

5. Carilah referensi untuk mematangkan konsep monolog.

Untuk lebih mematangkan sebuah teks monolog, cobalah memahami struktur monolog dengan baik. Kamu bisa membaca dan mencari contoh teks monolog yang sudah dipublikasikan melalui internet. Hal ini akan membantu menyempurnakan teks monolog yang dibuat.

6. Awali monolog dengan kalimat yang menarik pendengar atau penonton.

Mengawali monolog dengan kalimat yang menarik akan membuat dan meberikan kesan yang berbeda untuk audiens. Selain itu, dengan kalimat yang menarik secara otomatis teks monolog akan mendapat perhatian dari pendengar atau penonton. Karena kalimat awal menjadi penentu monolog dan reaksi selanjutnya.

7. Gunakan suara dan bahasa karakter.

Sebuah monolog yang baik harus ditulis berdasarkan perspektif salah satu karakter, serta harus mampu mengekspresikan keunikan suara dan bahasa karakter tersebut. Sehingga karakter akan lebih hidup dan monolog yang dibuat juga akan lebih kuat.

8. Izinkan karakter untuk merefleksikan masa lalu dan masa depan untuk menghidupkan monolog.

Jangan egois dalam membuat teks monolog dengan meminta karakter untuk mengikuti apa yang tertulis. Izinkanlah karakter untuk merefleksikan masa lalu dan masa depan mereka di kehidupan nyata untuk membangun monolog agar lebih hidup.

9. Tambahkan detail dan deskripsi yang diperlukan untuk mendukung monolog.

Untuk mendukung dan menghidupkan sebuah teks dialog, cobalah untuk menambahkan detail dan deskripsi yang diperlukan. Karena ketika mendengarkan sebuah monolog, audiens tidak selalu bisa membayangkan apa yang terjadi dalam monolog. Jadi, buatlah sebuah teks dengan deskripsi dan detail yang jelas untuk membangun visualilasi audiens.

10. Masukkan momen pengungkapan.

Masukkan momen pengungkapan dalam sebuah teks monolog untuk salah satu karakter. Hal ini akan memperkuat karakter dan monolog yang dibuat. Karena dengan adanya momen pengungkapan maka tujuan monolog akan lebih jelas dan kuat.

11. Tentukan akhir yang jelas.

Buatlah akhir yang jelas untuk sebuah teks monolog. Hal ini untuk membantu menggambarkan ekspresi karakter dari awal sampai akhir. Bisa dibilang, akhir yang jelas harus memberikan kesimpulan bagi audiens. Seperti karakter harus menerima sesuatu, mengatasi suatu hal, atau membuat keputusan terkait sebuah konflik drama yang dibuat.

(brl/jad)