Brilio.net - Dalam membuat sebuah naskah cerita, tentu sudah tidak asing dengan istilah dialog dan monolog. Tanpa ada keduanya, maka sebuah cerita tidak akan pernah berjalan. Sebuah cerita akan lebih hidup jika ada dialog atau percakapan dua orang yang membicarakan sesuatu, dan monolog yang menggambarkan sebuah percakapan sendiri tanpa ada lawan bicara.

Sebuah naskah cerita tidak melulu berisikan dialog untuk bisa membangun sebuah suasana dan menjalankan cerita, tetapi juga bisa menggunakan monolog agar cerita tetap bisa berjalan dan dinikmati. Meskipun monolog terkesan membosankan karena tidak ada intensitas percakapan, namun kamu bisa membuat narasi yang padat melalui monolog.

BACA JUGA :
Contoh teks anekdot lucu dan menyindir, lengkap dengan pengertian, ciri, dan strukturnya

Membuat monolog sebenarnya hampir sama dengan dialog, hanya saja tidak ada timpalan percakapan sehingga kamu hanya memikirkan kalimat dan kata untuk satu tokoh atau karakter saja. Cara membuat monolog bisa dimulai dengan menentukan ide atau hal apa yang ingin dibicarakan oleh karakter sampai nanti pada penerapannya saat dipraktikan.

Cara membuat monolog bisa kamu pelajari secara otodidak atau meminta bantuan temanmu yang ahli di bidang penulisan naskah cerita. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui cara membuat monolog dengan mengikuti kelas menulis naskah agar lebih matang dan bagus dari segi penulisan.


Jika kamu ingin belajar cara membuat monolog melalui internet juga bisa, seperti rangkuman yang dibuat brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (7/3), untuk membantumu belajar cara membuat monolog berikut ini.

BACA JUGA :
Pengertian moderator, fungsi, lengkap dengan contoh teksnya

Pengertian monolog.

foto: freepik.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), monolog adalah bentuk bicara atau ucapan seorang individu yang dilakukan sendirian tanpa adanya interaksi langsung dengan pihak lain. Dalam monolog, seseorang akan berbicara sendirian dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, atau ide-idenya.

Dalam dunia sastra, khususnya puisi, monolog sering digunakan untuk menggambarkan keadaan dalam diri pembicara. Hal ini menciptakan kedalaman emosi dan memperlihatkan suara dalam pikiran karakter. Namun, monolog juga dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika seseorang berbicara sendiri di depan cermin atau dalam situasi yang membuatnya merenung atau berpikir dengan keras.

Secara umum, monolog adalah bentuk komunikasi satu arah di mana seseorang berbicara sendirian. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada kegiatan bicara individu yang dilakukan tanpa adanya tanggapan atau interaksi langsung dengan pihak lain. Monolog juga bisa menjadi bentuk terapi diri di mana orang menyampaikan pemikiran dan perasaannya tanpa ada penilaian atau interupsi dari orang lain.

 

 

 

Cara membuat monolog.

foto: freepik.com

1. Menyusun konsep monolog.

Sebelum membuat sebuah teks monolog, kamu harus memiliki konsep dan menyusunnya sebagai kerangka dasar teks monolog. Kamu harus bisa menunjukan persepektif salah satu karakter dengan kuat agar monolog bisa tersampaikan dengan baik. Cobalah untuk memberi fokus kepada salah satu sudut pandang karakter karena hal ini mampu memberikan tujuan yang jelas dalam monolog.

2. Tentukan tujuan monolog.

Sebuah monolog yang baik harus mempunyai tujuan dan bisa menyampaikan fakta atau interaksi yang tidak bisa diungkapkan melalui dialog. Menentukan tujuan monolog akan meningkatkan kemenarikan sebuah pertunjukkan.

3. Tentukan siapa yang akan dibahas di dalam monolog.

Dengan menentukan siapa yang akan dibahas dalam monolog, memberikan sebuah sajian yang jelas ketika ditonton atau dilihat. Karena monolog juga bisa digunakan sebagai cara karakter yang dibuat untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya melalui monolog.

4. Pikirkan awal, pertengahan, dan akhir monolog.

Saat membuat monolog, kamu harus memiliki awal, pertengahan, dan akhir yang jelas agar teks yang dibuat bisa terarah dan baik. Karena monolog juga memerlukan sebuah transisi yang jelas dari awal sampai akhir. Sehingga penting untuk menentukan pembagian narasi untuk monolog.

5. Carilah referensi untuk mematangkan konsep monolog.

Untuk lebih mematangkan sebuah teks monolog, cobalah memahami struktur monolog dengan baik. Kamu bisa membaca dan mencari contoh teks monolog yang sudah dipublikasikan melalui internet. Hal ini akan membantu menyempurnakan teks monolog yang dibuat.

6. Awali monolog dengan kalimat yang menarik pendengar atau penonton.

Mengawali monolog dengan kalimat yang menarik akan membuat dan meberikan kesan yang berbeda untuk audiens. Selain itu, dengan kalimat yang menarik secara otomatis teks monolog akan mendapat perhatian dari pendengar atau penonton. Karena kalimat awal menjadi penentu monolog dan reaksi selanjutnya.

7. Gunakan suara dan bahasa karakter.

Sebuah monolog yang baik harus ditulis berdasarkan perspektif salah satu karakter, serta harus mampu mengekspresikan keunikan suara dan bahasa karakter tersebut. Sehingga karakter akan lebih hidup dan monolog yang dibuat juga akan lebih kuat.

8. Izinkan karakter untuk merefleksikan masa lalu dan masa depan untuk menghidupkan monolog.

Jangan egois dalam membuat teks monolog dengan meminta karakter untuk mengikuti apa yang tertulis. Izinkanlah karakter untuk merefleksikan masa lalu dan masa depan mereka di kehidupan nyata untuk membangun monolog agar lebih hidup.

9. Tambahkan detail dan deskripsi yang diperlukan untuk mendukung monolog.

Untuk mendukung dan menghidupkan sebuah teks dialog, cobalah untuk menambahkan detail dan deskripsi yang diperlukan. Karena ketika mendengarkan sebuah monolog, audiens tidak selalu bisa membayangkan apa yang terjadi dalam monolog. Jadi, buatlah sebuah teks dengan deskripsi dan detail yang jelas untuk membangun visualilasi audiens.

10. Masukkan momen pengungkapan.

Masukkan momen pengungkapan dalam sebuah teks monolog untuk salah satu karakter. Hal ini akan memperkuat karakter dan monolog yang dibuat. Karena dengan adanya momen pengungkapan maka tujuan monolog akan lebih jelas dan kuat.

11. Tentukan akhir yang jelas.

Buatlah akhir yang jelas untuk sebuah teks monolog. Hal ini untuk membantu menggambarkan ekspresi karakter dari awal sampai akhir. Bisa dibilang, akhir yang jelas harus memberikan kesimpulan bagi audiens. Seperti karakter harus menerima sesuatu, mengatasi suatu hal, atau membuat keputusan terkait sebuah konflik drama yang dibuat.

Contoh teks monolog.

foto: freepik.com

1. Contoh teks monolog bertema orang tua.

"Ibuku yang Tercinta"

Rasa ini akan tetap sama dan tak akan berubah, Ibu. Semua rasa cinta serta ketulusanmu, semuanya tidak akan pernah terlihat sederhana bagi diriku. Engkau selalu tulus dan menganggap bahwa semua hal itu terlihat sederhana. Senja yang ada di ujung barat itu selalu menjadi milik kita berdua. Saat itulah kita bisa menggenapkan waktu menuju malam yang sarat akan harmoni.

Bukankah begitu kelihatannya? Seperti itulah arti dirimu untukku bu, kau bagaikan senja yang hanya tercipta untukku. Hal lain yang selalu menjadi sumber kebahagiaanku adalah fajar yang ada di ujung timur sana. Fajar itu pun akan selalu jadi milik kita bersama kan Ibu? Ketita fajar membangkitkan sinar terang benderang untuk membuatkan kita lupa akan gelapnya malam yang berselimut kabut kedamaian.

Seperti fajar, engkaulah sosok yang mampu menerbitkan sinar yang terang saat duniaku terasa gelap. Mengapa semua hal itu terasa sangat indah saat dilalui bersamamu? Kau tahu Ibu, dari semua hal yang ada di dunia ini, aku lebih suka untuk selalu duduk di sampingmu. Menceritakan tentang hal tentang apa saja yang telah ku lalui.

Bagiku, hal sederhana ini jauh lebih menenangkan dibandingkan dengan mendengarkan alunan musik yang damai. Ibu, lihatlah anakmu ini. Aku ingin sekali menjadi sosok yang terbaik di dalam hidupmu. Ibu, aku berjanji akan selalu menjadi seseorang yang bisa engkau banggakan. Ibu, anakmu ini ingin sekali selalu berada disampingmu untuk selamanya. Aku sayang ibu.

2. Contoh teks monolog bertema persahabatan.

"Sahabat, aku terima keadaanmu"

Aku masih ingat pagi itu, di mana ada seorang anak manusia yang termenung dan diam sesaat ia terbangun dari tidur pulasnya. Anak tersebut sama sekali tak melakukan apapun, selain melamun dan juga terdiam. Tubuhnya pun hanya disandarkan pada tumpukan bantal yang disusun tinggi.

Sampai pada akhirnya, anak tersebut pun mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun, pandangan matanya tetap saja kosong. "Hari ini aku sangat malas untuk sekolah. Hari ini, aku benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk bersekolah." Ia pun menarik napas sejenak kemudian kembali berbicara"

Aku sangat malu pada teman-teman, mengapa aku selalu berbeda dari mereka. Apa karena aku jelek, atau apa karena aku miskin, sehingga terlihat tak sama seperti mereka."

"Aku sangat membenci keadaan ini, tetapi aku juga tidak bisa pergi seenaknya. Masih ada orang yang harus aku bahagiakan karena mereka mencintaiku dengan tulus. Air mata pun menetes secara perlahan."

"Aku tidak akan pernah rela jika harus meninggalkan orang-orang yang menyayangiku, karena mereka lah aku dapat merasakan cinta yang tulus." Sambil mengusap air matanya yang sedang menetes. "Oke. sekarang aku sadar, cinta membuat harta dan gelar tidak ada apa-apanya."

"Oke, aku akan sekolah saja, dan aku tidak akan perduli dengan keadaan ini, masih banyak orang yang harus aku bahagiakan." Tersenyum sambil mengusap air mata dan kemudian bergegas untuk siap-siap menuju sekolah.

3. Contoh teks monolog tema kebersihan.

"Bersihkan sekolah"

Ada seorang siswa yang termenung di bangku depan sekolah. Sambil memandangi lingkungan sekolah, ia pun berbicara sendiri

"Bagaimana sekolahku bisa maju? Sedangkan lingkungan sekolahku saja belum terawat sepenuhnya? Apa yang harus aku lakukan?," siswa itu pun berpikir sejenak.

"Ah, aku sudah tau caranya. Aku akan menemui guruku untuk mengajaknya musyawarah agar bisa membersihkan lingkungan sekolah? Mungkin sekolah ini bisa mengadakan kegiatan jumat bersih."

(brl/jad)

RECOMMENDED