Brilio
Discover the best food

Kuliner

Uniknya sate kene, hasil bumi Pangeran Diponegoro

Festival Kebudayaan Yogyakarta menggelar program bertajuk "Panggih". Di dalamnya terdapat sajian unik bernama Sate Kene.

Home » Kuliner

16 Juli 2019 18:01, Martina Fajarani


Pada Senin (15/7) Festival Kebudayaan Yogyakarta menggelar program bertajuk “Panggih”. Acara berlangsung di Museum Monumen Diponegoro. Panggih merepresentasikan penggabungan dua elemen tradisi masyarakat Jawa. Menampilkan performing art tari, musik dan Tradisi Dhahar Kembul.

Di dalam Tradisi Dhahar Kembul menyuguhkan sajian unik bernama Sate Kene. Sate Kene sarat akan makna sejarah peninggalan Pangeran Diponegoro yang disajikan dalam bentuk gunungan melambangkan kehidupan. Pembuatan Sate Kene ini diciptakan oleh Dapoer Bergerak milik Komunitas Ketjil Bergerak.

Terdapat lima elemen hasil bumi dalam Sate Kene. Terdiri dari umbi-umbian, beras, ketan, pisang dan gula jawa.
Lima elemen tersebut menyimbolkan kemandirian yang terinspirasi dari sejarah Ratu Ageng Tegalrejo yang merupakan nenek Pangeran Diponegoro dan istri dari Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Semua elemen yang ada kemudian digabungkan dengan sunduk gapit dari bambu. Elemen tersebut memiliki filosofi bahwa hidup tidak boleh kaku seperti bambu.

 

RECOMMENDED

(brl/red)
Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    100%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

Share This Article
  • Copied

To:

Cc:

Subject:

Uniknya sate kene, hasil bumi Pangeran Diponegoro.
Festival Kebudayaan Yogyakarta menggelar program bertajuk "Panggih". Di dalamnya terdapat sajian unik bernama Sate Kene.
https://www.brilio.net/video/kuliner/uniknya-sate-kene-hasil-bumi-pangeran-diponegoro-190716e.html
SEND

WHAT DO YOU THINK

MORE STORIES

TOP