Brilio.net - Kamu pecinta budaya dan suka selfie? Kali ini ada tempat yang pas buat kamu, resto Jiwangga. Jiwangga ini terletak di Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman. Konsep kerajaan zaman dulu, sepintas kalau kita melihat tempat ini yang ada di pikiran adalah suasana Bali.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Meski terletak di Yogyakarta, konsep yang diusung oleh Jiwangga bukan kerajaan Mataram, melainkan kerajaan Majapahit. Usut punya usut ternyata pemilik Jiwangga ini memang suka dengan Majapahit dan berkeinginan melestarikan budaya kerajaan yang dikenal sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Loading...

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Ditemui brilio.net di Jiwangga Resto pada Rabu (31/10), customer service relation, Fadjar Nur Efendi, menuturkan pemilik sudah memantapkan pikirannya tahun 2013 untuk mulai membangun Jiwangga dengan konsep Majapahit.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

"Pembangunan Jiwangga ini menghabiskan waktu empat tahun mulai dari 2013 hingga 2016. Bagaimana tidak, untuk desainnya kita harus matang kadang pemilik minta diubah atau ditambahi sedikit-sedikit desainnya," kata Fadjar.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Ketika kamu mulai masuk, kamu akan melihat pendopo yang besar. Pendopo sendiri melambangkan tempat untuk berkumpul dan menerima tamu serta untuk keperluan lainnya. Jarang bisa kita temui keberadaan pendopo, karena biasanya pendopo hanya berada di kerajaan kalau di Jogja kita bisa melihat pendopo di dalam keraton.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Di samping pendopo terdapat dapur yang tidak kalah unik. Setelah melewati dapur, dari situ kamu bebas memilih tempat dudukmu sendiri.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Selayang pandang dari pendopo, kamu akan disuguhkan suasana teras kota. Di mana suasana tersebut menggambarkan keadaan kota ketika jaman Majapahit masih ada. Tidak hanya itu, pasalnya kamu akan disuguhkan sepanjang jalan dengan ukiran relief yang sangat ikonik abis. Disuguhkan pula karya seni indah kekayaan budaya seperti wayang dan patung Nyi Roro Kidul.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Patung, ukiran ala Majapahit sangat mudah ditemui di Jiwangga, kesan pada masa kerajaan besar dari Jawa Timur sangat begitu kental.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Bagaimana dengan sajian bagi pengunjung? Jiwangga memiliki menu makanan bervariasi, dari makanan rumahan hingga western dengan kisaran harga yang relatif murah, dari Rp 5 ribu hingga sekitar Rp 150 ribu. Nah, pelayan yang akan mengantarkan makanan kamu menggunakan pakaian udeng bali. "Dulu awalnya pelayan pakai baju batik, tapi ketika pemilik main ke bali tertarik dengan baju udeng. Karena bali juga salah satu tempat yang bernuansa seperti jaman Majapahit," jelas Fadjar.

jiwangga © 2018 brilio.net

foto: brilio.net/Nur Luthfiana Hardian

Luas wilayah Jiwangga ini sekitar 1 hektar, terdapat kali kuning tepat di sampingnya "Kita sangat beruntung mendapat tempat di sini, dan dengan luas Jiwangga perkiraan untuk pembangunannya bisa mencapai Rp 10 hingga 15 miliar," tutup Fadjar.

Selengkapnya bisa kamu tonton video brilio di bawah ini.



RECOMMENDED