Brilio.net - Perayaan Natal biasanya diidentikkan dengan pohon Natal yang dilengkapi dengan pernak-pernik untuk mempercantiknya. Saling bertukar kado dengan keluarga dan orang terdekat juga menjadi kebiasaan yang semakin memeriahkan hari Natal.
Kemeriahan dan kehangatan bersama orang-orang tercinta di hari Natal juga akan semakin terasa saat acara makan malam bersama di perayaan malam Natal. Pada umumnya seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk menyantap hidangan khas Natal yang ikonik dan wajib ada.
BACA JUGA :
10 Fakta acara kuliner dan cuci gudang yang bikin seru di akhir tahun
Nah, berbicara mengenai hidangan khas Natal, rupanya Indonesia juga memiliki kuliner tradisional khas Natal yang biasanya disajikan dan menjadi santapan wajib. Tidak hanya kue, hidangan yang identik dengan Natal ini juga mencakup makanan berat seperti ayam dan ikan.
Mau tahu apa saja? Yuk simak tujuh kuliner tradisional khas Natal dari berbagai daerah di Indonesia yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (22/12).
1. Ikan kuah kuning khas Ambon.
BACA JUGA :
Finger Food Festival pertama di Indonesia, seru mengeksplor rasa
foto: itjeher.com
Masakan khas Ambon ini biasanya selalu disajikan saat Natal tiba. Ikan kuah kuning ini pada umumnya terbuat dari ikan tuna dan ikan muba yang kemudian dimasak dengan kunyit, kapur dan rempah-rempah lainnya. Oh ya, kuliner dengan kuah pedas ini biasanya juga disantap bersama papeda.
2. Ayam budu-budu, Makassar.
foto: gurumassak.com
Jika Ambon punya makanan khas Natal dari ikan, maka Makassar punya makanan khas Natal yang terbuat dari ayam. Ayam budu-budu terdiri dari potongan ayam, yang dimasak dengan air jeruk nipis, air asam Jawa, daun bawang dan jahe.
Kuliner tradisional satu ini punya aroma yang dijamin bakal membuat kamu jadi lapar. Ayam budu-budu juga akan semakin nikmat jika disantap dengan nasi hangat.
3. Ayam rica-rica khas Manado.
foto: resepcaramemasak.info
Masih dengan bahan dasar yang sama, kali ini kuliner tradisional khas Natal berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Makanan yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia dikenal dengan rasanya yang pedas.
Kata rica sendiri yang mempunyai arti pedas atau cabai berasal dari bahasa Manado, lho. Citra rasa pedas yang dimiliki membuat sajian ini selalu dinanti di meja makan saat Natal tiba.
4. Klapertart, Manado.
foto: justtryandtaste.com
Selain ayam rica-rica, masyarakat Manado juga kerap menyajikan klapertart sebagai salah satu hidangan manis saat Natal. Kue legit yang terbuat dari kelapa, susu, mentega, tepung terigu dan telur ini bisanya dijadikan makanan penutup setelah makan besar. Kue ini juga cocok banget untuk dijadikan teman saat kumpul bersama keluarga di hari Natal.
5. Lapet, Tapanuli.
foto: cookpad.com
Kue lapet merupakan salah satu kue tradisional yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Kue bercita rasa manis ini sering disjikan dalam berbagai perayaan, tidak terkecuali saat perayaan Natal. Kue yang mempunyai bentuk menyerupai pohon Natal ini terbuat dari tepung beras dengan campuran kepala parut dan gula merah yang kemudian dibungkus daun pisang dengan bentuk mengerucut.
6. Kue Bagea, Maluku Utara.
foto: jajanbaso.com
Kue berwarna cokelat pucat ini biasanya kerap menjadi kuliner wajib saat Natal di Ternate, Maluku Utara. Kue yang biasanya berbentuk bulat ini terbuat dari sagu yang dicampur dengan gula halus, tepung sagu, minyak sayur, biji cintang, tepung terigu yang sudah diayak sebelumnya dan kemudian ditambah kacang cintang halus, bubuk kayu manis serta bubuk cengkeh. Rasa manis kue bagea bakal semakin lezat jika dipadukan dengan teh dan kopi.
7. Kue Poporcis, Ambon.
foto: cookpad.com
Kue manis satu ini biasanya disajikan sebagai hidangan sarapan di hari Natal. Sebagian masyarakat Ambon akan mengganti menu paginya dengan kue poporcis atau yang juga dikenal dengan nama kue poffertjes. Kue tradisional khas Natal satu ini dibuat dari campuran labu kuning dan tepung terigu.
(brl/lea)