Brilio.net - Virus corona atau Covid-19 masih menjadi isu yang cukup hangat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Para dokter mengungkapkan, virus corona tidak hanya menjadi penyakit pernapasan tetapi juga bisa menjadi penyakit pembuluh darah.

Hal ini pula yang menjadi penjelasan mengapa pasien Covid-19 mengalami serangan jantung, pembekuan darah, dan gejala awal lainnya. Dilansir dari merdeka.com, hasil penelitian terbaru menyatakan penyakit tersebut saat ini diduga diobati dengan cara yang salah.

Sejak pertama kali kemunculannya, Covid-19 dianggap salah satu penyakit yang menyerang pernapasan manusia, yakni paru-paru, dan membunuh dengan cara yang mirip dengan pneumonia.

Penelitian terhadap penyakit ini tak pernah berhenti, sampai akhirnya dokter menemukan fakta baru bahwa pasien Covid-19 mengalami kerusakan pada sejumlah organ vital yang mengkhawatirkan di seluruh tubuh termasuk jantung, otak dan ginjal.

Menurut infomasi dari merdeka.com, para dokter saat ini mengatakan semakin banyak bukti yang menunjukkan virus corona juga dapat menginfeksi pembuluh darah, dilihat dari gejala yang ditimbulkannya.

"Semua komplikasi yang berhubungan dengan Covid ini adalah sebuah misteri. Kami melihat pembekuan darah, kami melihat kerusakan ginjal, kami melihat peradangan jantung, kami melihat stroke, kami melihat ensefalitis (pembengkakan otak)," kata Dr. William Li, kepada Medium's Elemental +, dikutip dari Alarabiya, dan dilansir brilio.net dari merdeka.com.

"Banyak sekali fenomena yang tampaknya tidak terhubung yang biasanya tidak Anda lihat pada SARS atau H1N1 atau, terus terang, penyakit yang paling menular," tambah Dr. Li, yang adalah presiden Yayasan Angiogenesis, sebuah organisasi nirlaba yang mempelajari cara memerangi penyakit melalui proses pengembangan pembuluh darah baru.

Direktur Medis Pusat Jantung dan Vaskular Rumah Sakit Perempuan dan Brigham, Dr. Mandeep Mehra, menyampaikan kepada Medium bahwa gejala-gejala ini menunjukkan virus itu mungkin adalah virus vasculotropic, yang berarti mempengaruhi pembuluh darah.

"Konsep yang muncul adalah bahwa ini bukan penyakit pernapasan saja, ini adalah penyakit pernapasan untuk memulai, tetapi sebenarnya adalah penyakit pembuluh darah yang membunuh orang melalui keterlibatan pembuluh darahnya," jelas Mehra kepada Medium.

2 dari 2 halaman