Brilio.net - Buat kamu yang sekarang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam alias IPA di SMA, maka kamu akan bertemu dengan pelajaran kimia, fisika, biologi yang menjadi materi sehari-hari. Ketiga mata pelajaran itu menjadi inti dari penjurusan yang kamu ambil di sekolah. Semakin kamu naik kelas, maka materi tentang tiga mata pelajaran itu pun akan semakin kompleks.

Pelajaran kimia menjadi materi yang harus kamu pelajari dan pahami. Biasanya, kamu juga akan diajak untuk mengeksplorasi larutan yang ada di laboratorium.

BACA JUGA :
Cara menentukan rumus molekul senyawa, beserta pengertian, sifat dan contoh soal

Salah satu materi dalam pelajaran ini adalah tentang molaritas. Singkatnya, molaritas adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan ini juga kerap digunakan dalam industri kimia maupun farmasi untuk membuat sebuah larutan.

Nah, untuk menghitung satuan tersebut terdapat rumus-rumus molaritas yang ada di pelajaran kimia. Lalu seperti apa saja rumus-rumusnya?


Berikut rumus molaritas lengkap dengan contoh soal dan pembahasan yang mudah dipahami, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (26/9).

BACA JUGA :
25 Contoh soal asam basa pilihan ganda dan jawaban

 

 

 

 

Pengertian molaritas.

foto: freepik.com

Dalam bidang kimia, untuk memahami sifat-sifat larutan dan berbagai reaksi kimia, penting memiliki metode yang tepat untuk mengukur konsentrasi zat dalam larutan. Salah satu cara yang paling umum digunakan adalah menggunakan konsep molaritas.

Molaritas, sering disimbolkan dengan "M" adalah salah satu cara untuk mengukur konsentrasi zat dalam larutan. Secara khusus, molaritas mengukur jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Pengukuran ini memberikan informasi penting tentang sejauh mana zat terlarut terdistribusi dalam larutan dan seberapa kental atau encernya larutan tersebut.

Rumus dasar molaritas.

Molaritas (M) didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut (n) yang ada dalam 1 liter larutan (V). Rumus molaritas dasar dapat diungkapkan sebagai berikut:

M= n/V

Dalam rumus ini, n adalah jumlah mol zat terlarut dan V adalah volume larutan dalam liter. Ini adalah rumus molaritas yang paling umum digunakan dan sering disebut sebagai rumus molaritas sederhana.

Rumus molaritas dengan perubahan volume.

Dalam beberapa kasus, volume larutan dapat berubah karena adanya reaksi kimia. Ketika volume larutan berubah, rumus molaritas harus disesuaikan. Rumus molaritas dengan perubahan volume adalah sebagai berikut:

M1V1 = M2V2

Dalam rumus ini, M1 dan V1 adalah molaritas dan volume awal larutan. Sementara M2 dan V2 adalah molaritas dan volume akhir larutan setelah perubahan. Rumus ini berguna untuk menghitung bagaimana konsentrasi larutan berubah selama reaksi kimia.

Rumus molaritas untuk campuran larutan.

Kadang-kadang, kamu perlu menggabungkan dua atau lebih larutan dengan molaritas yang berbeda untuk membuat campuran larutan dengan konsentrasi yang diinginkan. Rumus molaritas untuk menghitung molaritas campuran dari dua larutan yang digabungkan adalah sebagai berikut:

M campuran = M1V1 + M2V2 / V1+V2

Dalam rumus ini, M1 dan V1 adalah molaritas dan volume larutan pertama, sedangkan M2 dan V2 adalah molaritas dan volume larutan kedua. M campuran adalah molaritas campuran larutan yang dihasilkan.

Rumus molaritas dengan contoh soal dan pembahasannya.

foto: freepik.com

1. Hitung molaritas dari larutan NaCl jika terdapat 0,5 mol NaCl dalam 1 liter larutan.

Pembahasan:

Kamu diberikan informasi berikut:

Jumlah mol solut (NaCl) = 0,5 mol
Volume larutan = 1 liter

Maka, gunakan rumus molaritas:

M= n/V

M = 0,5 mol/1L

M= 0,5 M1

Jadi, molaritas dari larutan NaCl adalah 0,5 M.

2. Sebuah larutan HCl memiliki molaritas awal 0,5 M. Jika 100 mL larutan ini diencerkan menjadi 250 mL, tentukan molaritas akhirnya.

Pembahasan:

Kita akan menggunakan persamaan berikut untuk menghitung molaritas akhir larutan setelah diencerkan:

M1V1 = M2V2

- M1 adalah molaritas awal larutan
- V1 adalah volume awal larutan
- M2 adalah molaritas akhir larutan
- V2 adalah volume akhir larutan

Dalam kasus ini:

- M1 =0,5M (molaritas awal)
- V1 =100mL=0,1L (volume awal)
- M2 adalah yang ingin kita hitung
- V2 =250mL=0,25L (volume akhir)

Kemudian kita gunakan persamaan di atas:

0,5 M . 0,1 L = M2 . 0.25 L

Kemudian kita selesaikan untuk M2

0,05 mol = M2 . o,25 L

M2 = 0,05 mol/0,2 M

M2 = 0,2M

Jadi, molaritas akhir larutan HCl setelah diencerkan menjadi 250 mL adalah 0,2 M.

Penerapan rumus molaritas.

foto: freepik.com

Rumus-rumus molaritas di atas sangat penting dalam berbagai aspek kimia. Beberapa penerapannya antara lain:

1. Analisis kimia:

Rumus molaritas digunakan untuk mengukur konsentrasi zat dalam larutan, yang penting dalam analisis kimia dan percobaan laboratorium.

2. Pemisahan zat:

Dalam proses pemisahan zat melalui teknik seperti presipitasi atau ekstraksi, rumus molaritas digunakan untuk menghitung jumlah zat yang akan dipisahkan.

3. Reaksi kimia:

Dalam reaksi kimia, pemahaman tentang perubahan konsentrasi larutan sangat penting. Rumus molaritas dengan perubahan volume membantu memahami bagaimana reaksi berlangsung.

4. Industri farmasi:

Dalam industri farmasi, pengendalian konsentrasi larutan adalah bagian penting dalam pembuatan obat-obatan.

5. Industri pangan:

Dalam industri makanan, molaritas digunakan untuk mengukur konsentrasi bahan kimia dalam makanan dan minuman.

(brl/jad)

RECOMMENDED