Brilio.net - Dulu banyak anak muda sangat mendambakan bisa bekerja di kantor. Rasanya jika jadi orang kantoran bangga banget. Malah nggak sedikit profesi kantoran bisa jadi modal untuk mendekati calon mertua.

Tapi itu dulu. Sekarang, justru banyak anak muda yang nggak terlalu bersemangat untuk jadi orang kantoran. Saat ini kebanyakan dari mereka malah memilih jadi entrepreneur atau profesi yang berkaitan dengan teknologi.

BACA JUGA :
5 Fakta IDCamp 2021, program pengembangan talenta digital anak muda

Apalagi sekarang, bekerja secara remote sudah menjadi tren. Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan bekerja dari rumah, menjadikan pekerjaan kantoran nggak begitu dilirik. Tren profesi kini sudah bergeser karena semakin pesatnya perkembangan teknologi ke arah yang semakin digital.  

Founder Imaji, platform teknologi yang menjadi rujukan para penggemar dunia tekno, Hasanuddin menjelaskan, ke depan tantangan perusahaan konvensional kian berat apabila tidak beradaptasi dengan perkembangan dunia digital. “Sekarang eranya serba digital, banyak pekerjaan yang hilang. Namun disaat bersamaan pekerjaan berbasis digital juga kian berkembang,” jelas Hasanuddin.


Lebih lanjut Hasanuddin mengatakan jika pihaknya berupaya mengembangkan platform Imaji agar masyarakat bisa teredukasi dan tersadar penting beradaptasi jika tidak ingin digerus zaman. “Semakin mudahnya akses internet seharusnya bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas. Rugi rasanya jika usia emas lewat begitu saja,” ujarnya.

BACA JUGA :
Kolaborasi Julo & GrabModal bantu mitra pengemudi dapat kredit digital

Nah berikut manfaat dari berkembangnya dunia teknologi terutama dengan semakin variatifnya lapangan pekerjaan.

1. Membuka lapangan kerja baru

simplilearn.com

Berkat adanya internet, saat ini ada puluhan jenis pekerjaan baru yang tersedia di Indonesia. Mulai dari  Data Analyst, Admin Sosial Media, Programmer, Web Developer, SEO Specialist, Content Writer, Youtuber dan banyak lagi.

2. Akses informasi kian mudah

themindfulword.org

Generasi 1990-an tentu masih ingat dengan akses informasi yang serba terbatas melalui surat kabar, radio, televisi, fax sampai telegram. Nah, medio tahun 2010 serba direct antarpersonal baik media sosial maupun platform komunikasi lain. Mau berkirim dokumen juga tidak perlu menunggu berhari-hari, tinggal klak-klik-klak-klik terkirim deh.

3. Digitalisasi ekonomi

1819.brussels 

Mencari-barang tidak lagi serepot dulu, main ke mall, parkir keliling ke stand-stand, ngantre di kasir dan hal ribet lainnya. Adanya marketplace membuat semua toko sampai mall berlomba-lomba memasarkan produknya lewat marketplace agar mudah diakses para pembeli.

(brl/red)

RECOMMENDED