Brilio.net - Bukan rahasia lagi jika saat ini menjadi kreator konten banyak dilakukan anak-anak muda. Selain meraih popularitas, lewat konten yang dibagikan bisa mendatangkan keuntungan secara materi. Namun tentu saja tidak segampang yang dikira agar konten tersebut mendatangkan cuan. 

Tuntutan algoritma dan kompleksitas platform menjadi masalah yang sering dihadapi seorang kreator agar kontennya bisa dimonetisasi, meski karya yang dibuatnyua cukup berkualitas. Belum lagi urusan jumlah subscriber yang juga sangat menentukan.   

BACA JUGA :
Kreatifnya level akut, 9 fakta Irene Suwandi TikToker kreator gambar

Tapi kini berbagai hambatan tersebut bisa teratasi. Platform karya anak bangsa, TipTip yang diluncurkan Juli 2022 lalu baru saja meluncurkan Kampanye Lakuin di TipTip. Program ini memiliki dua makna, Lakuin aja berarti kerjakan. Tapi juga berarti laris. Tentu saja hal ini berkaitan dengan konten. Artinya, seorang kreator konten bisa membuat karyanya dan ditawarkan di TipTip.


“Selama ini tantangan kreator adalah kendala monetisasi. Jadi aplikasi ini  tidak hanya membebaskan kreator dari tuntutan algoritma dan kompleksitas platform, tapi mereka bisa bebas membuat konten yang bagus dengan TipTip membantu monetisasinya,” ujar Albert Lucius, Pendiri dan CEO TipTip belum lama ini di Jakarta.   

BACA JUGA :
Dukung kreator konten lebih produktif, SnackVideo gelar creators camp

Masalah kesulitan monetisasi konten pun pernah dialami Arief Muhammad, salah satu kreator konten yang cukup popular saat ini. Menurut Arief, salah satu niat kreator membuat konten agar mereka bisa hidup atau mendapat penghasilan dari konten yang dibuat.

Nah menurut Arief, hal tersebut menjadi masalah saat ini, karena untuk mendapatkan income dari konten yang dibuat seorang kreator harus memiliki traffic yang besar, harus punya penonton tetap (fanbase), dan harus sering muncul di mana-mana. Berbagai masalah ini juga pernah dialami Arief di awal-awal menjadi kreator konten.  

“Padahal banyak banget yang bikin konten bagus tapi nggak semua orang bisa hidup dari konten tersebut. Ketika mereka sudah berupaya keras membuat konten dengan peralatan bagus, meluangkan waktu bikin konten, tapi nggak mendapatkan apa-apa. Ini menjadi masalah. Makanya banyak juga kreator yang akhirnya berpikir realistis, balik lagi jadi karyawan atau wiraswasta,” ungkap Arief.   

Aplikasi ini membantu monetisasi karya kreator konten

Aplikasi TipTip diklaim bisa membantu meningkatkan beberapa fitur pengalaman yang semakin memudahkan komunitas memonetisasi passion mereka. Sebab kreator bisa menjual digital konten atau membuat live session yang dilengkapi dengan fitur tipping bagi suporter di setiap sesinya.

Tidak hanya bagi para pembuat konten, fitur promotor TipTip juga memberikan akses ke semua orang untuk bisa mempromosikan digital konten kreator manapun dan mendapatkan penghasilan darinya.

“TipTip membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin memperoleh penghasilan dari peran dan passion yang digeluti,” kata Triawan Munaf, Presiden Komisaris TipTip.

Kini, TipTip sudah menghadirkan ratusan konten menarik dari lebih dari 1,000 kreator yang bergabung sejak awal peresmiannya. Setiap bulan ada sekitar 200 konten baru dari para kreator yang terbagi ke dalam ragam sub-topik kategori seputar topik pengembangan diri, kesehatan, bisnis dan entrepreneurship, hiburan, teknologi dan sains, dan topik menarik lainnya.

Dilengkapi dengan fitur pengalaman monetisasi yang lengkap dan transparan bagi kreator, maupun suporter sebagai promotor, TipTip memastikan terciptanya budaya saling mendukung  sebagai bentuk apresiasi kepada kreator.

“TipTip ini kayak jodohin passion saya. Tidak hanya ketemu sesama kreator, tapi juga dapat dukungan lebih dari suporter dan promotor. Konten saya pun bisa menonjol tanpa perlu khawatir kalah bersaing mengejar algoritma,” ungkap Antasena Perdana, salah satu kreator TipTip.

(brl/red)

RECOMMENDED