Brilio.net - Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh sebuah acara pernikahan di Kabupaten Cianjur yang viral. Biasanya pernikahan yang viral itu karena mewah, kocak, ataupun ada momen yang bikin haru.

Namun, pernikahan yang viral kali ini ramai jadi perbincangan karena sang pengantin perempuan ternyata seorang lelaki. Hal ini pun membuat gempar warga setempat lokasi pernikahan tersebut. Nah, dilansir brilio.net dari merdeka.com dan liputan.com pada Senin (6/5), berikut ulasan dan beberapa faktanya.

BACA JUGA :
Pecah ban saat lewati jalan layang, pickup ini bikin puluhan kambing yang diangkutnya berkeliaran

foto: freepik.com


Pria inisial AK (26) warga Kampung Cigaru, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Cianjur harus menelan pil pahit setelah mengetahui istri yang baru dinikahinya adalah seorang laki-laki. Kenyataan itu terungkap setelah pernikahannya baru saja digelar 12 hari yang lalu.

BACA JUGA :
Pengantin ini terpaksa makeup di tengah kerumunan lalat, alasan di baliknya bikin geleng kepala

Setelah diketahui, ternyata istrinya adalah laki-laki berinisial ESH (26) warga Kampung Tegalega, Desa Jayapura, Kecamatan Cidaun. Ia menutupi kedoknya dengan berpakaian muslimah yang syar'i dengan gamis dan bercadar. Tidak berhenti disitu, ESH memalsukan namanya menjadi nama perempuan Adinda Kanza Azahra.

Kasus ini pun langsung ditangani oleh pihak kepolisian setempat. Kapolsek Naringgul, AKP Mamah menyampaikan, pernikahan keduanya dilakukan secara agama pada Jumat, 12 April 2024 lalu. AK memberikan ESH lima gram emas murni sebagai maharnya.

foto: freepik.com

Ditelusuri lebih lanjut, AK mengenal ESH yang menyamar sebagai Adinda melalui media sosial. Karena merasa cocok, AK pun mengajak pacaran ESH. Hubungan pacaran mereka berjalan selama kurang lebih satu tahun dan kerap bertemu. Saat bertemu, biasanya Adinda alias ESH mengenakan pakaian muslim lengkap dengan cadar.

Keduanya akhirnya sepakat menikah secara agama dengan mahar 5 gram emas pada 12 April 2024 lalu di rumah AK tanpa pesta meriah. Tidak ada pihak keluarga dari Adinda karena mengaku dia tinggal sebatang kara.

Dua belas hari setelah resepsi pernikahan digelar, pihak keluarga AK mulai curiga, karena Adinda sulit bersosialisasi dan dikatakan menolak saat berhubungan suami istri.

Daud, selaku ayah dari AK mengaku curiga dan menelusuri asal-usul Adinda hingga menemukan alamat rumahnya di kawasan Kecamatan Cidaun.

"Saya menelusuri keluarganya, karena menurut saya nggak mungkin orang udah nggak punya ibu rama (ayah), nggak mungkin nggak punya sanak famili," kata Daud, dikutip brilio.net dari liputan6.com, Senin (6/5).

foto: liputan6.com

Setelah mencari, akhirnya Daud menemukan petunjuk kalau ternyata Adinda alias ESH ini masih punya keluarga bahkan masih punya orang tua. Dari sana, pihak keluarga AK bertemu dengan orang tua Adinda/ESH. Saat itulah terkuak identitas Adinda yang ternyata ESH. Pihak orang tua ESH pun tidak pernah mengetahui kabar soal pernikahan.

"Waktu ke rumah itu keluarga AK bertemu dengan ayah dari ESH. Terungkap jika ESH alias Adinda ini merupakan laki-laki," kata Kanit Reskrim Polsek Naringgul Bripka Ridwan Taupik, dikutip dari merdeka.com, Senin (6/5).

Pelaporan atas dugaan penipuan pun dilakukan ke pihak kepolisian. Tak berselang lama, ESH ditangkap dan diamankan di Mapolsek Naringgul. Hasil penyelidikan sementara, ESH mengaku memanfaatkan korban untuk meminta sejumlah uang. Ia dijerat dijerat pasal 378 KUHP dengan ancaman penjara 4 tahun.

"AK sendiri memang tidak mengetahui kalau istrinya itu laki-laki. Jadi benar-benar tertipu dari awal dengan penyamaran ESH," lanjut Bripka Ridwan Taupik.

Diketahui identitasnya lebih lanjut, ESH merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pihak keluarganya mengaku sama sekali tidak mengetahui mengenai pernikahan yang dihelat pada 12 April lalu. Informasi itu didapatkan dari bermacam pemberitaan dan media sosial.

"Kaget dia nikah dengan laki-laki, dia (ESH) sebagai pengantin perempuannya. Padahal kan saudara saya itu laki-laki. Tidak ada pihak keluarga yang tahu," ungkap salah seorang kerabat ESH yang enggan disebutkan namanya, seperti yang dikutip dari laporan merdeka.com, Senin (6/5).

Saat ini, pihak keluarga ESH akan berusaha menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan, termasuk mengganti rugi yang dialami keluarga AK.

foto: merdeka.com

Informasi yang berhasil dihimpun brilio.net, ESH mulai mengenakan pakaian perempuan secara sembunyi-sembunyi saat berada di luar lingkungan rumahnya. Aktivitas itu terpantau dilakukan sejak tahun 2020. Semula tak ada yang curiga, karena saat di rumah, tingkah laku hingga pakaiannya layaknya pria.

Meski begitu, beberapa kali aksinya diketahui. Pihak keluarga pun memberikan teguran. Bahkan, pada tahun 2021, ESH pernah diduga jadi korban aniaya oleh beberapa pemuda yang kesal dengan kebiasaannya mengenakan pakaian perempuan.

Sejak kejadian itu, pihak keluarga menyangka bahwa ESH sudah menjalani kehidupan seperti biasa dan meninggalkan kebiasaan mengenakan pakaian perempuan. Hingga akhirnya ada pemberitaan viral di media sosial.

"Mungkin sering diberi uang, sehingga nyaman berpura-pura sebagai perempuan. Lalu, dari pengakuannya dulu dia pernah pacaran dengan perempuan. Tapi karena ditinggal menikah, jadinya seperti itu," kata Ridwan Taufik menjelaskan, dikutip merdeka.com.

(brl/wen)

RECOMMENDED